Jokowi Mau Ganggu Orang yang Bikin RI Doyan Impor Migas

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
29 November 2019 14:01
Tiga Langkah Turunkan Impor Minyak
Foto: Peresmian penyalur BBM satu harga di pelosok RI. (CNBC Indonesia/Muhammad Choirul Anwar)
Sepanjang semester pertama tahun 2019, Trading Economics mencatat bahwa produksi minyak di Indonesia rata-rata 748.000 barel/hari (bpd).

Jumlah tersebut masih di bawah asumsi APBN 2019 yang mencapai 775.000 bpd. Jumlah tersebut juga masih di bawah asumsi APBN 2020 sebesar 755.000 bpd.

Melansir Reuters, lifting minyak mentah RI dalam periode sembilan bulan awal 2019 rata-rata mencapai 745.000 bpd. Jumlahnya menurun dibanding periode Januari-Juni.



Salah satu metode yang digunakan untuk meningkatkan produksi minyak adalah Enhanced Oil Recovery (EOR).

EOR merupakan salah satu metode yang digunakan untuk meningkatkan perolehan minyak yang masih berada di reservoir. EOR disebut juga recovery tersier.

Menggunakan metode ini jumlah yang minyak mentah yang berhasil di ekstrak mencapai 30%-60% dibanding metode primer dan sekunder yang hanya mencapai 20%-40%.

Jika EOR mampu meningkatkan kapasitas ekstraksi pada kisaran 30%-60%, artinya gap antara asumsi APBN 2020 dengan data lifting historis dapat tertutup karena kekurangan yang relatif kecil.

Saat ini PT Pertamina Persero melalui anak perusahaannya PT Pertamina EP telah memulai proyek EOR untuk meningkatkan produksi minyak mentah tanah air.

Mengutip website resmi Pertamina, implementasi EOR menggunakan bahan kimia telah dilakukan di lapangan Tanjung sejak Desember tahun lalu. Selanjutnya upaya ini diharapkan dapat diterapkan di lokasi lain.

Langkah kedua adalah dengan mengembangkan kilang minyak yang Pertamina miliki, Menurut Refinery Development Master Plan (RDMP), jika kilang yang dimiliki Pertamina dikembangkan maka potensi pertambahan produksi minyak dapat mencapai 437.000 barel per hari (bpd).



Langkah ketiga adalah melakukan diversifikasi agar tidak terlalu bertumpu pada minyak. Saat ini Indonesia memiliki program B20.

Artinya menggunakan campuran minyak nabati sebanyak 20% dan 80% minyak diesel biasa. Mulai Januari tahun depan Indonesia mulai akan mengimplementasikan program B30. Artinya kandungan minyak nabati akan ditingkatkan hingga 30%.

Indonesia diuntungkan dengan statusnya sebagai produsen sawit terbesar di dunia. Produk berupa minyak sawit mentah CPO dapat dimanfaatkan sebagai campuran dalam biodiesel. Indonesia mencanangkan pelaksanaan B30 tahun depan dengan harapan mengurangi konsumsi minyak hingga 165.000 bpd. Selain mengurangi ketergantungan dengan minyak, kebijakan ini juga menguatkan pasar domestik untuk komoditas kelapa sawit.



TIM RISET CNBC INDONESIA (twg/twg)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular