Pemerintah Ramal Defisit APBN 2020 Bisa Saja Melebar

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
27 November 2019 14:59
Pemerintah meramal ketidakpastian perekonomian global masih akan berlanjut sampai tahun depan.
Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menghadiri rapat bersama anggota DPR mengenai pandangan umum fraksi-fraksi atas RUU tentang RAPBN 2020 (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah meramal ketidakpastian perekonomian global masih akan berlanjut sampai tahun depan. Instrumen APBN untuk menstimulus pertumbuhan ekonomi akan terus dilakukan dan diperkirakan akan melebar.

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan, defisit APBN 2020 telah ditetapkan sebesar 1,76% terhadap produk domestik bruto (PDB). Dia melihat defisit tersebut berpotensi melebar.

"Tahun depan kita menargetkan defisit APBN 1,76% terhadap PDB. Tapi kalau memang harus melebar karena perekonomian lagi kalang kabut dan dampaknya ke perekonomian Indonesia masih berat, pelebaran defisit masih akan kita ambil," ujar Suahasil saat menjadi pembicara di The 3rd Banking Forum Consumer Banking School 2019, Rabu (27/11/2019).

Pertumbuhan ekonomi dunia juga diproyeksikan masih terus turun. Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, pertumbuhan ekonomi dunia terus turun dari 3,8% ke 3,6% dan turun ke 3%.

"Kemarin Oktober pertumbuhan ekonomi menyentuh 3%. Ekspektasi itu kemungkinan masih bisa turun. Bukan hanya pada pertumbuhan ekonomi, volume perdagangan global juga saat ini hanya tumbuh 1,1% dari tahun sebelumnya 3,6%," tutur Suahasil.

"Kita punya hal yang harus diwaspadai terus. Pertumbuhan manufaktur, perang dagang, resesi ekonomi, geo politik, dan sebagainya," kata Suahasil melanjutkan.

Dengan gambaran situasi global yang masih menantang tahun depan itu, dia menjelaskan fungsi APBN sebagai instrumen stabilisasi pun harus terus berlanjut. Namun pemerintah enggan menetapkan target defisit yang longgar sejak awal agar anggaran tetap kondusif.

"Target defisit kalau dari awal sudah dimulai di 2,5%, nanti saat ada pelebaran lagi pasti akan membuat kalang kabut semua karena batas maksimal 3% dari PDB sesuai aturan. Jadi, kita mulai dari target defisit yang rendah dulu sebagai strategi menjaga kredibilitas," jelas dia.

Untuk diketahui, pemerintah telah melebarkan target defisit APBN pada tahun 2019 dari sebelumnya 1,84% menjadi 2% hingga 2,2% dari PDB.

Melebarnya target defisit anggaran sejalan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi yang makin rendah yaitu hanya 5,05% hingga akhir tahun. Pertumbuhan ekonomi yang tertekan berimbas pada kinerja penerimaan negara, terutama pajak, yang tumbuh jauh lebih rendah dari target pemerintah.



[Gambas:Video CNBC]





(dru) Next Article Suahasil: Saya Dapat Arahan Jadi Wakil Menteri Keuangan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular