Memoar
Mengenang Ciputra (Pak Ci) dan Sepak Terjangnya
Tirta Citradi, CNBC Indonesia
27 November 2019 09:41

Jakarta, CNBC Indonesia - Chairman & Founder PT Ciputra Development Tbk, Ciputra tutup usia dini hari tadi usianya ke-88. Pak Ci, begitu panggilan akrabnya adalah seorang entrepreneur yang mampu mengubah kotoran dan rongsokan menjadi emas.
Dr (HC) Ir Ciputra menghembuskan nafas terakhirnya di Singapura pukul 01:05 waktu setempat. Ciputra yang memiliki nama lahir Tie Tjin Hoan lahir di Parigi, Sulawesi Tengah, 24 Agustus 1931.
Saat kecil, Pak Ci menjalani hidup yang berat. Di usianya yang baru menginjak 13 tahun, Pak Ci harus kehilangan ayahnya karena ditangkap pasukan tak dikenal karena dianggap sebagai mata-mata di masa kolonialisme.
Ciputra harus rela tinggal di gubuk dan berburu seminggu sekali ke hutan seminggu sekali demi mendapatkan asupan gizi yang mencukupi. Walaupun menghadapi berbagai kesulitan Pak Ci tak pernah meninggalkan bangku pendidikan begitu saja.
Saat remaja Ciputra bersekolah di SMP dan SMA Frater Don Bosco. Selulusnya dari bangku SMA, Pak Ci merantau ke Jawa dan mengenyam bangku kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan arsitektur. Pada tingkat empat, ia dan dua temannya Budi Brasali dan Ismail Sofyan mendiirikan perusahaan konsultan arsitektur bangunan.
Setamatnya dari ITB, Ciputra berkarir di Jaya Group, salah satu BUMD DKI Jakarta. Ciputra bekerja di Jaya Group sebagai direksi sampai 1965 sebelum akhirnya menjadi penasihat. Di perusahaan ini, Ciputra diberi kebebasan untuk berinovasi.
Ciputra adalah sosok di balik pembangunan Ancol. Dengan ide cemerlangnya ia menyulap Ancol yang kala itu hanya rawa-rawa menjadi salah satu pusat rekreasi di Jakarta seperti sekarang ini.
Pada periode Gubernur Ali Sadikin, Jakarta harus memiliki tempat rekreasi. Dari situ pertemuan Ali Sadikin dengan Ciputra terjadi. Pak Ci mengemukakan gagasannya tentang tempat rekreasi di Jakarta. Kebetulan kala itu Pak Ci melihat ada lahan luas di Jakarta Utara yang dapat dijadikan tempat wisata, yaitu Ancol sekarang ini.
Akhirnya pada 25 Oktober 1962, pengembangan Ancol pun dimulai. Tepat empat tahun setelahnya proyek Ancol diresmikan. Sembilan belas tahun berselang dari peresmian, tepatnya tahun 1985 Dunia Fantasi diresmikan.
Berawal dari ide tempat wisata, kini Ancol telah menjelma menjadi pusat pariwisata dan properti. Tak hanya itu, PT Pembangunan Jaya Ancol kini juga bekerja sama dengan berbagai merek terkemuka membuka waralaba makanan dan minuman.
Saat ini, PT Pembangunan Jaya Ancol mengelola 8 kawasan rekreasi dan 3 buah resor untuk sektor wisata. Di sektor properti, perusahaan merupakan pengembang kawasan di Ancol Barat dan Ancol Timur dengan 4 properti dan 3 properti yang sedang dipasarkan. Untuk bisnis waralaba makanan dan minuman, perusahaan mengelola 11 unit waralaba dengan merek yang berbeda.
Tanpa Ciputra, Ancol mungkin tetap jadi Rawa-rawa saat ini. Itulah yang mungkin disebut sebagai mengubah kotoran menjadi emas. Walaupun rawa memiliki fungsi ekologis, namun pengembangan Ancol telah memberikan nilai tambah ekonomis.
Baca : 'Ir Ciputra: Mengubah Kotoran dan Rongsokan Menjadi Emas'
Dr (HC) Ir Ciputra menghembuskan nafas terakhirnya di Singapura pukul 01:05 waktu setempat. Ciputra yang memiliki nama lahir Tie Tjin Hoan lahir di Parigi, Sulawesi Tengah, 24 Agustus 1931.
Saat kecil, Pak Ci menjalani hidup yang berat. Di usianya yang baru menginjak 13 tahun, Pak Ci harus kehilangan ayahnya karena ditangkap pasukan tak dikenal karena dianggap sebagai mata-mata di masa kolonialisme.
Saat remaja Ciputra bersekolah di SMP dan SMA Frater Don Bosco. Selulusnya dari bangku SMA, Pak Ci merantau ke Jawa dan mengenyam bangku kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan arsitektur. Pada tingkat empat, ia dan dua temannya Budi Brasali dan Ismail Sofyan mendiirikan perusahaan konsultan arsitektur bangunan.
Setamatnya dari ITB, Ciputra berkarir di Jaya Group, salah satu BUMD DKI Jakarta. Ciputra bekerja di Jaya Group sebagai direksi sampai 1965 sebelum akhirnya menjadi penasihat. Di perusahaan ini, Ciputra diberi kebebasan untuk berinovasi.
Ciputra adalah sosok di balik pembangunan Ancol. Dengan ide cemerlangnya ia menyulap Ancol yang kala itu hanya rawa-rawa menjadi salah satu pusat rekreasi di Jakarta seperti sekarang ini.
Pada periode Gubernur Ali Sadikin, Jakarta harus memiliki tempat rekreasi. Dari situ pertemuan Ali Sadikin dengan Ciputra terjadi. Pak Ci mengemukakan gagasannya tentang tempat rekreasi di Jakarta. Kebetulan kala itu Pak Ci melihat ada lahan luas di Jakarta Utara yang dapat dijadikan tempat wisata, yaitu Ancol sekarang ini.
Akhirnya pada 25 Oktober 1962, pengembangan Ancol pun dimulai. Tepat empat tahun setelahnya proyek Ancol diresmikan. Sembilan belas tahun berselang dari peresmian, tepatnya tahun 1985 Dunia Fantasi diresmikan.
![]() |
Berawal dari ide tempat wisata, kini Ancol telah menjelma menjadi pusat pariwisata dan properti. Tak hanya itu, PT Pembangunan Jaya Ancol kini juga bekerja sama dengan berbagai merek terkemuka membuka waralaba makanan dan minuman.
Saat ini, PT Pembangunan Jaya Ancol mengelola 8 kawasan rekreasi dan 3 buah resor untuk sektor wisata. Di sektor properti, perusahaan merupakan pengembang kawasan di Ancol Barat dan Ancol Timur dengan 4 properti dan 3 properti yang sedang dipasarkan. Untuk bisnis waralaba makanan dan minuman, perusahaan mengelola 11 unit waralaba dengan merek yang berbeda.
Tanpa Ciputra, Ancol mungkin tetap jadi Rawa-rawa saat ini. Itulah yang mungkin disebut sebagai mengubah kotoran menjadi emas. Walaupun rawa memiliki fungsi ekologis, namun pengembangan Ancol telah memberikan nilai tambah ekonomis.
Baca : 'Ir Ciputra: Mengubah Kotoran dan Rongsokan Menjadi Emas'
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular