
Di Korsel, Jokowi Tagih Komitmen Investasi Hyundai di RI
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
26 November 2019 09:20

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan akan meninjau pabrik Hyundai Motor Company di Ulsan, Korea Selatan hari ini, Selasa (26/11/2019) waktu setempat.
Peninjauan itu akan dilakukan setelah Jokowi mengakhiri rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-RoK (Republic of Korea). Sebelum terbang ke Jakarta, Jokowi akan terlebih dahulu meninjau pabrik Hyundai.
"Sebelum kembali ke Jakarta, Presiden Jokowi akan melakukan peninjauan ke pabrik Hyundai," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, seperti dikutip melalui laman Sekretariat Kabinet, Selasa (26/11/2019).
Sebagai informasi, Hyundai Motors memang berencana menanamkan modalnya di Indonesia untuk kendaraan berbasis listrik. Rencananya ini sudah lama gaungnya, tepatnya pada Februari 2019.
Kala itu, CEO Grab Anthony Tan bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan. Dalam pertemuan tersebut, terungkap bahwa Grab berminat memproduksi mobil listrik bersama Hyundai di Indonesia.
Pertemuan itu lantas dilanjutkan dengan kunjungan CEO Softbank Masayoshi Son, yang bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka, pada Juli 2019. Softbank merupakan salah satu investor utama Grab.
Menko Luhut, bahkan pernah mengklaim bahwa Hyundai akan berinvestasi di kendaraan berbasis listrik senilai US$ 1 miliar atau setara Rp 14 triliun. Sementara itu, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlanggaa Hartarto pun sudah angkat bicara perihal hal ini.
Airlangga memastikan, bahwa investasi tahap awal Hyundai untuk pengembangan mobil listrik akan dilakukan segera. Pada tahap awal, raksasa otomotif Korea Selatan itu akan menanamkan modal sekitar US$ 700 juta atau Rp 9,8 triliun.
Airlangga juga mengklaim kepastian realisasi investasi dari Hyundai pun akan diumumkan di Korea Selatan. "Tahap awal sekitar US$ 700 juta. Ada tahapannya. Tahapannya nanti diumumkan di Korea," kata mantan Menteri Perindustrian ini.
Jokowi, saat melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengatakan bahwa ada komitmen kuat dari negeri K-Pop untuk meningkatkan investasi swasta ke Indonesia.
"Salah satu yang besar yang akan dikunjungi bapak Presiden adalah tentunya Hyundai dan ini merupakan satu yang baru, tetapi cukup besar dan mudah-mudahan akan terus berkembang," kataRetno.
(tas/tas) Next Article Jokowi Kepincut 'Macchu Picchu-nya Busan': Bisa Ditiru RI
Peninjauan itu akan dilakukan setelah Jokowi mengakhiri rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-RoK (Republic of Korea). Sebelum terbang ke Jakarta, Jokowi akan terlebih dahulu meninjau pabrik Hyundai.
"Sebelum kembali ke Jakarta, Presiden Jokowi akan melakukan peninjauan ke pabrik Hyundai," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, seperti dikutip melalui laman Sekretariat Kabinet, Selasa (26/11/2019).
![]() |
Sebagai informasi, Hyundai Motors memang berencana menanamkan modalnya di Indonesia untuk kendaraan berbasis listrik. Rencananya ini sudah lama gaungnya, tepatnya pada Februari 2019.
Kala itu, CEO Grab Anthony Tan bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan. Dalam pertemuan tersebut, terungkap bahwa Grab berminat memproduksi mobil listrik bersama Hyundai di Indonesia.
Pertemuan itu lantas dilanjutkan dengan kunjungan CEO Softbank Masayoshi Son, yang bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka, pada Juli 2019. Softbank merupakan salah satu investor utama Grab.
Menko Luhut, bahkan pernah mengklaim bahwa Hyundai akan berinvestasi di kendaraan berbasis listrik senilai US$ 1 miliar atau setara Rp 14 triliun. Sementara itu, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlanggaa Hartarto pun sudah angkat bicara perihal hal ini.
![]() |
Airlangga memastikan, bahwa investasi tahap awal Hyundai untuk pengembangan mobil listrik akan dilakukan segera. Pada tahap awal, raksasa otomotif Korea Selatan itu akan menanamkan modal sekitar US$ 700 juta atau Rp 9,8 triliun.
Airlangga juga mengklaim kepastian realisasi investasi dari Hyundai pun akan diumumkan di Korea Selatan. "Tahap awal sekitar US$ 700 juta. Ada tahapannya. Tahapannya nanti diumumkan di Korea," kata mantan Menteri Perindustrian ini.
Jokowi, saat melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengatakan bahwa ada komitmen kuat dari negeri K-Pop untuk meningkatkan investasi swasta ke Indonesia.
"Salah satu yang besar yang akan dikunjungi bapak Presiden adalah tentunya Hyundai dan ini merupakan satu yang baru, tetapi cukup besar dan mudah-mudahan akan terus berkembang," kataRetno.
(tas/tas) Next Article Jokowi Kepincut 'Macchu Picchu-nya Busan': Bisa Ditiru RI
Most Popular