
Peluang Nih! Menhub Cari Pesaing Pertamina Buat Pasok Avtur
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
25 November 2019 15:34

Jakarta, CNBC Indonesia - Mahalnya tiket pesawat masih jadi pembahasan hangat dalam rapat kerja Komisi V DPR RI, Senin (25/11). Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menjelaskan bahwa tingginya harga ini tak lepas dari biaya avtur yang tergolong mahal.
Dia menyebut, ada perbedaan harga avtur di Jakarta dengan sejumlah daerah di kawasan Indonesia timur. Rentang perbedaannya mencapai 25%, belum lagi ditambah dengan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
"Dan di daerah Manado dan tempat yang lain, lebih mahal lagi," kata Budi Karya Sumadi di sela menjawab pertanyaan para legislator, Senin (25/11/2019).
Karena itu, dia beberapa kali menggelar koordinasi dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Dia ingin ada keseimbangan harga baru dari avtur yang dijual Pertamina.
Untuk memangkas biaya avtur sebagai kontributor pembentukan harga tiket pesawat, Budi Karya juga memberikan solusi terkait keterlibatan pemerintah daerah (Pemda). Pasalnya, sejumlah rute di daerah juga harus ditutup karena harga tiket pesawat mahal membuat penumpang sepi.
"Kami minta Pertamina untuk re-balancing titik tersebut dan minta Pemda sharing dan Pemda itu menjamin 20-30% sehingga maskapai tidakĀ terlalu bermasalah. Mungkin minggu depan rapat lagi," tandasnya.
Sambil menunggu re-balancing, dia minta diberikan kesempatan kepada penyedia avtur lainnya untuk bersaing. Hal ini dilakukan agar avtur tak lagi dimonopoli oleh Pertamina.
"Kalau sampai tidak ada penurunan harga Pertamina, Februari kita masukkan operator yang lain," tegasnya.
Pada saat rakor pembahasan harga tiket pesawat LCC, akhir Juni 2019, masalah harga avtur pernah dibahas. Saat itu, pihak Pertamina mengklaim harga avtur mereka sudah murah dibandingkan dengan di bandara-bandara negara tetangga. Bisa diklikĀ di sini.
(hoi/hoi) Next Article Dirut Pertamina: Harga Avtur RI Murah & Impor Makin Turun!
Dia menyebut, ada perbedaan harga avtur di Jakarta dengan sejumlah daerah di kawasan Indonesia timur. Rentang perbedaannya mencapai 25%, belum lagi ditambah dengan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
"Dan di daerah Manado dan tempat yang lain, lebih mahal lagi," kata Budi Karya Sumadi di sela menjawab pertanyaan para legislator, Senin (25/11/2019).
Untuk memangkas biaya avtur sebagai kontributor pembentukan harga tiket pesawat, Budi Karya juga memberikan solusi terkait keterlibatan pemerintah daerah (Pemda). Pasalnya, sejumlah rute di daerah juga harus ditutup karena harga tiket pesawat mahal membuat penumpang sepi.
"Kami minta Pertamina untuk re-balancing titik tersebut dan minta Pemda sharing dan Pemda itu menjamin 20-30% sehingga maskapai tidakĀ terlalu bermasalah. Mungkin minggu depan rapat lagi," tandasnya.
Sambil menunggu re-balancing, dia minta diberikan kesempatan kepada penyedia avtur lainnya untuk bersaing. Hal ini dilakukan agar avtur tak lagi dimonopoli oleh Pertamina.
"Kalau sampai tidak ada penurunan harga Pertamina, Februari kita masukkan operator yang lain," tegasnya.
Pada saat rakor pembahasan harga tiket pesawat LCC, akhir Juni 2019, masalah harga avtur pernah dibahas. Saat itu, pihak Pertamina mengklaim harga avtur mereka sudah murah dibandingkan dengan di bandara-bandara negara tetangga. Bisa diklikĀ di sini.
(hoi/hoi) Next Article Dirut Pertamina: Harga Avtur RI Murah & Impor Makin Turun!
Most Popular