
Tanah Abang, Raksasa Grosir Asia Tenggara Ditinggal Pembeli
Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
24 November 2019 11:53

Jakarta, CNBC Indonesia - Saat ini platform belanja online menjadi tempat yang ramai digunakan untuk berdagang. Kemudahan yang didapat menjadi salah satu keunggulan dibandingkan berdagang atau berbelanja di toko offline seperti outlet atau pasar tradisional.
Hal tersebut rupanya menjadi dugaan sepi dan turunnya volume kunjungan ke ritel offline, contohnya toko-toko seperti di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Berdasarkan pantauan CNBC Indonesia, tempat itu kini relatif sepi pengunjung, kondisi tersebut diperkuat oleh pengakuan banyak pedagang, yang mengaku alami penurunan penjualan sangat drastis dalam setahun terakhir.
Beberapa pedagang berpendapat hal ini terjadi karena kelesuan ekonomi, namun ada juga yang menganggap karena dampak perdagangan/jual beli online. Mengapa pedagang di Pasar Tanah Abang tidak berniat pindah ke online? Jawaban tersebut ditanggapi oleh pedagang grosir kaos oblong di Blok F1 Tanah Abang, Lucas.
"Kalau saya grosir, pembeli online kan rata-rata eceran," kata Lucas kepada CNBC Indonesia, Kamis (21/11/2019).
Ia memberikan alasan tambahan, bahwa pelanggannya saat ini sudah cukup banyak. Pelanggannya juga kebanyakan para pelapak online. Dengan pelanggan yang ada, dia menganggap penjualannya sudah mencukupi.
Sementara beberapa pedagang Tanah Abang lain mengaku tidak mengandalkan platform online sebab belum menguasai betul cara penggunaannya.
"Dulu sebenarnya ada media sosial, tetapi yang mengurus itu sudah tidak bekerja di sini lagi," kata Fauziah, pedagang pakaian gamis.
Terkait hal tersebut, Dirut PD Pasar Jaya Arief Nasrudin membantah soal transaksi perdagangan yang sepi di Pasar Tanah Abang. Menurutnya, kondisi di sana merupakan persaingan antar pedagang dan juga pelanggan yang sudah mengorder barang melalui online dan sambungan telepon, sehingga memang tak perlu datang langsung ke Tanah Abang.
Ia melihat dari sisi konsumen, apa yang menjadi skala prioritas mereka, terutama saat ini mendekati musim liburan, sehingga bisa mempengaruhi kunjungan.
"Apakah prioritas mereka belanja atau tidak, apalagi sekarang memasuki musim liburan, mungkin ada sedang menabung atau lainnya," katanya.
PD Pasar Jaya merupakan pengelola area Blok A, Blok B, Blok F dan Blok G.
(sef/sef) Next Article Sayonara! Tanah Abang Sunyi Ditinggal Pedagang, Ini Sebabnya
Hal tersebut rupanya menjadi dugaan sepi dan turunnya volume kunjungan ke ritel offline, contohnya toko-toko seperti di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Berdasarkan pantauan CNBC Indonesia, tempat itu kini relatif sepi pengunjung, kondisi tersebut diperkuat oleh pengakuan banyak pedagang, yang mengaku alami penurunan penjualan sangat drastis dalam setahun terakhir.
Beberapa pedagang berpendapat hal ini terjadi karena kelesuan ekonomi, namun ada juga yang menganggap karena dampak perdagangan/jual beli online. Mengapa pedagang di Pasar Tanah Abang tidak berniat pindah ke online? Jawaban tersebut ditanggapi oleh pedagang grosir kaos oblong di Blok F1 Tanah Abang, Lucas.
Ia memberikan alasan tambahan, bahwa pelanggannya saat ini sudah cukup banyak. Pelanggannya juga kebanyakan para pelapak online. Dengan pelanggan yang ada, dia menganggap penjualannya sudah mencukupi.
Sementara beberapa pedagang Tanah Abang lain mengaku tidak mengandalkan platform online sebab belum menguasai betul cara penggunaannya.
"Dulu sebenarnya ada media sosial, tetapi yang mengurus itu sudah tidak bekerja di sini lagi," kata Fauziah, pedagang pakaian gamis.
Terkait hal tersebut, Dirut PD Pasar Jaya Arief Nasrudin membantah soal transaksi perdagangan yang sepi di Pasar Tanah Abang. Menurutnya, kondisi di sana merupakan persaingan antar pedagang dan juga pelanggan yang sudah mengorder barang melalui online dan sambungan telepon, sehingga memang tak perlu datang langsung ke Tanah Abang.
Ia melihat dari sisi konsumen, apa yang menjadi skala prioritas mereka, terutama saat ini mendekati musim liburan, sehingga bisa mempengaruhi kunjungan.
"Apakah prioritas mereka belanja atau tidak, apalagi sekarang memasuki musim liburan, mungkin ada sedang menabung atau lainnya," katanya.
PD Pasar Jaya merupakan pengelola area Blok A, Blok B, Blok F dan Blok G.
(sef/sef) Next Article Sayonara! Tanah Abang Sunyi Ditinggal Pedagang, Ini Sebabnya
Most Popular