Duh! Bos OJK Sebut Kredit Bank Loyo, Kredit Macet Naik

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
18 November 2019 11:08
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memaparkan data terkait industri perbankan ke Komisi XI DPR.
Foto: Rapat Kerja dan Anggaran OJK Tahun 2020 dengan Komisi XI DPR RI (CNBC Indonesia/Cantika Adinda Putri)
Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memaparkan data terkait industri perbankan ke Komisi XI DPR.

Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso, mengungkapkan kredit perbankan tumbuh 7,9% per September 2019. "Ini kelihatan demand kredit terbatas. Bukan bank yang tidak punya likuiditas," kata Wimboh di DPR Senin (18/11/2019).

Wimboh mengatakan, permintaan kredit yang melemah ini dikarenakan kondisi ekonomi makro yang tidak sehat. Terutama akibat sentimen global.

"Kebijakan AS mengenakan tarif ke Tiongkok, bahkan ke Asia, Thailand, Vietnam, Turki juga demikian."

Lebih jauh Wimboh juga memaparkan rasio kredit bermasalah atau NPL perbankan juga mengalami kenaikan. Hampir di semua sektor.

"NPL 2,66%. Slightly naik. Hampir di seluruh sektor. Ada sektor-sektor yang terpukul, yang melambat itu batu bara," terangnya.

Wimboh dalam presentasinya menyampaikan kredit perbankan hanya tumbuh di kisaran 8-10% tahun ini di 2019. Sementara dalam rencana bisnis bank (RBB) kredit diproyeksikan 9%-11%.

"Harapan kami perbankan bisa terus maju, dan terhindar dari kondisi global," terang Wimboh.


[Gambas:Video CNBC]




(dru/roy) Next Article 2022, OJK Punya Kantor Baru

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular