Most Read

Mereka yang Membela Ahok 'Mati-matian' Vs Gelombang Penolakan

Herdaru Purnomo, CNBC Indonesia
16 November 2019 08:43
Mereka yang Menolak Kehadiran Ahok
Foto: Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) (Rifkianto Nugroho/detikcom)
Serikat pekerja Pertamina yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) menolak bila benar Ahok menjadi pimpinan di sana. Presiden FSPPB Arie Gumilar menilai Ahok merupakan sosok orang yang kerap buat keributan.

"Kita tahu perilaku Pak Ahok itu kan kata-katanya kasar, sering bikin keributan," kata Arie saat dihubungi, Jumat (15/11/2019).

"Pertamina ini perusahaan strategis, yang menjamin untuk seluruh rakyat dalam supply BBM. Kalau di dalamnya nanti dibikin gaduh gimana bisa maksimal melayani masyarakat," sambung Arie.

Arie melanjutkan, bahwa Ahok tidak sesuai dengan Peraturan Pemerintah (Permen) tentang syarat BUMN untuk menjabat di Pertamina, baik tingkat Komisaris maupun Dewan Direksi.

"Salah satunya di situ kan ada tidak punya masalah keterkaitan dengan masalah hukum, kemudian berperilaku baik," tuturnya.

Arie berharap, bos Pertamina bisa diisi oleh orang dalam. Menurutnya, banyak orang dalam Pertamina yang lebih pantas.

"Kalau ditanya siapa sih yang pantas? yang pantas pasti pengambil keputusan lah yang tahu. Kalau dari kami bahwa yang paham Pertamina. Yang paham Pertamina ya pastinya orang Pertamina. Ya silahkan pilihlah kader-kader Pertamina. Saya pikir tidak kurang orang Pertamina kader-kader yang baik," ucapnya dilansir detikcom

Ketua umum PA 212 Slamet Ma'arif juga menilai Ahok kurang tepat memimpin BUMN.

Menurutnya, rekam jejak Ahok kurang baik dan perangainya buruk. Dia mempertanyakan apakah tidak ada orang lain yang lebih sopan dan tidak kasar.

"Apa di Indonesia nggak ada lagi orang yang track recordnya baik, sopan, tidak kasar," tegas Slamet kepada detikcom lewat pesan singkat, Kamis (14/11/2019).

Dia juga mempertanyakan apakah tidak ada sosok lain yag tidak korupsi dan bagi-bagi kekuasaan.

"(Apa tidak ada) yang tidak terindikasi korupsi? Atau bagi-bagi kekuasaan untuk menutupi sesuatu," lanjut Slamet.

Slamet mengingatkan kepada pemerintah agar berhati-hati. Menurutnya jangan sampai penunjukan Ahok menyakiti perasaan umat Islam.

"Hati-hati pak! Jaga perasaan umat biar kondusif ini negara," tegas Slamet.

Slamet sendiri mengungkapkan pihaknya akan mengawasi gerak-gerik Ahok apabila benar ditunjuk jadi bos BUMN. "Kita awasi," tutupnya.

(dru)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular