
Bersiap! Ahok Masuk BUMN Pertamina, Dirut atau Komisaris?
Gustidha Budiartie & Muhammad Choirul Anwar & Monica Wareza & Ferry Sandi, CNBC Indonesia
14 November 2019 06:40

Jakarta, CNBC Indonesia- Belum ada sebulan menjadi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir kembali memberi kejutan. Kali ini ia memanggil Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, dan mengajaknya untuk jadi pejabat di pelat merah.
Ini diakui sendiri oleh Ahok, yang ingin dipanggil sebagai BTP, saat dijumpai di Kementerian BUMN usai bertemu Erick Thohir siang tadi.
"Saya tidak tahu [BUMN apa]. Mungkin Desember atau November saya tidak tahu. Tanya ke Pak Menteri [Menteri BUMN Erick Thohir]. Saya cuma diajak untuk masuk ke dalam salah satu BUMN," papar Ahok di Kementerian BUMN, Rabu (13/11/2019).
Soal ajakan Erick Thohir ke Ahok ini diamini oleh sejumlah pejabat di lingkungan kementerian, bahkan istana kepresidenan.
"Kan tadi pagi Pak Ahok datang ke BUMN dan ketemu Pak Erick. Memang tadi Pak Erick dengan Pak Ahok bicara mengenai BUMN. Dan harapan kita memang Pak Ahok bisa bergabung bersama kita di salah satu BUMN, jadi kita memang mengharapkan Pak Ahok bersedia juga untuk bergabung di salah satu BUMN kita," jelas Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga, Rabu (13/11/2019).
Hal serupa disampaikan oleh Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin. Ia membenarkan soal pemanggilan Ahok oleh Menteri BUMN Erick Thohir. "Rencana ada tugas yang mau diberikan ke beliau, tapi saya rasa lebih baik tunggu waktu," ujar Budi saat dijumpai di Sentul, Rabu (13/11/2019).
Namun, Budi mengaku tidak tahu di sektor apa. Tapi yang pasti, salah satu pertimbangan mengajak Ahok bergabung ke BUMN adalah karena penilaian Ahok sebagai salah satu putra terbaik bangsa. "Kalao kita punya orang yang berprestasi kita berikan kesempatan, ini saya pribadi. Nanti lebih baik Pak Menteri yang sampaika."
Staf Khusus Bidang Komunikasi Kepresidenan Fadjroel Rachman mengatakan kebijakan Menteri BUMN ingin memasukkan Ahok ke dalam tubuh BUMN tidak bermasalah.
"Mengenai syarat-syarat sih sebenarnya tidak ada masalah ya, karena ketika saya menjadi komisaris utama di Adhi Karya sampai hari ini, syaratnya itu cuma kesesuaian antara kemampuan akademik dan profesi sebelumnya," kata Fadjroel saat dijumpai di kompleks istana, Rabu (13/11/2019).
Syarat berikutnya-lah yang akan jadi kendala, yakni persyaratan bahwa pejabat BUMN tak boleh berkecimpung dalam partai politik. "Nah ini yang mesti ditanyakan karena Pak Ahok kalau saya tidak keliru bergabung dengan partai politik."
Baca Selanjutnya: Sinyal Kuat Ahok Jadi Calon Dirut Pertamina
Ini diakui sendiri oleh Ahok, yang ingin dipanggil sebagai BTP, saat dijumpai di Kementerian BUMN usai bertemu Erick Thohir siang tadi.
"Saya tidak tahu [BUMN apa]. Mungkin Desember atau November saya tidak tahu. Tanya ke Pak Menteri [Menteri BUMN Erick Thohir]. Saya cuma diajak untuk masuk ke dalam salah satu BUMN," papar Ahok di Kementerian BUMN, Rabu (13/11/2019).
"Kan tadi pagi Pak Ahok datang ke BUMN dan ketemu Pak Erick. Memang tadi Pak Erick dengan Pak Ahok bicara mengenai BUMN. Dan harapan kita memang Pak Ahok bisa bergabung bersama kita di salah satu BUMN, jadi kita memang mengharapkan Pak Ahok bersedia juga untuk bergabung di salah satu BUMN kita," jelas Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga, Rabu (13/11/2019).
Hal serupa disampaikan oleh Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin. Ia membenarkan soal pemanggilan Ahok oleh Menteri BUMN Erick Thohir. "Rencana ada tugas yang mau diberikan ke beliau, tapi saya rasa lebih baik tunggu waktu," ujar Budi saat dijumpai di Sentul, Rabu (13/11/2019).
Namun, Budi mengaku tidak tahu di sektor apa. Tapi yang pasti, salah satu pertimbangan mengajak Ahok bergabung ke BUMN adalah karena penilaian Ahok sebagai salah satu putra terbaik bangsa. "Kalao kita punya orang yang berprestasi kita berikan kesempatan, ini saya pribadi. Nanti lebih baik Pak Menteri yang sampaika."
Staf Khusus Bidang Komunikasi Kepresidenan Fadjroel Rachman mengatakan kebijakan Menteri BUMN ingin memasukkan Ahok ke dalam tubuh BUMN tidak bermasalah.
"Mengenai syarat-syarat sih sebenarnya tidak ada masalah ya, karena ketika saya menjadi komisaris utama di Adhi Karya sampai hari ini, syaratnya itu cuma kesesuaian antara kemampuan akademik dan profesi sebelumnya," kata Fadjroel saat dijumpai di kompleks istana, Rabu (13/11/2019).
Syarat berikutnya-lah yang akan jadi kendala, yakni persyaratan bahwa pejabat BUMN tak boleh berkecimpung dalam partai politik. "Nah ini yang mesti ditanyakan karena Pak Ahok kalau saya tidak keliru bergabung dengan partai politik."
Baca Selanjutnya: Sinyal Kuat Ahok Jadi Calon Dirut Pertamina
Next Page
Sinyal Kuat Ahok Jadi Dirut Pertamina
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular