
Kredit Usaha Rakyat Tembus Rp 116 T, NPL 1,23%
Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
12 November 2019 14:46

Jakarta, CNBC Indonesia - Realisasi KUR sejak 1 Januari sampai dengan 30 September 2019 mencapai Rp 115,9 triliun.
Demikian disampaikan Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Iskandar Simorangkir, Selasa (12/11/2019).
Realisasi yang sebesar Rp 115,9 triliun sudah mencapai 82,79% dari target tahun 2019 yang sebesar Rp 140 triliun. Dengan total debitur KUR sebanyak 4,1 juta. Penyaluran KUR sektor produksi sampai 30 September 2019 mencapai 50,4% dari target minimal 60%.
Adapun realisasi KUR tersebut masih banyak tersalurkan untuk sektor perdagangan yang sebesar 50%, pertanian, perburuan, dan kehutanan 26%, sektor jasa 15%. Serta sektor pengolahan mencapai 85, konstruksi 0,1% dan perikanan 2%.
Kinerja penyaluran KUR 1 Januari 2019 sampai dengan 30 September 2019, penyalur KUR tertinggi dicapai oleh BRI atau sebesar Rp 77,3 triliun.
Bank penyalur KUR terbesar berikutnya yakni Bank Mandiri yang mencapai Rp 17,5 triliun, BNI Rp 14,4 triliun, dan BTN sebesar Rp 75 miliar.
"Sedangkan untuk kinerja penyaluran Bank Umum Swasta mencapai Rp 1,69 triliun, BPD Rp 4,8 triliun, Perusahaan Pembiayaan Rp 234 miliar, dan Koperasi Rp 28 miliar," jelas Iskandar.
Sementara itu, lanjut Iskandar sejak Agustus 2015 sampai dengan 30 September 2019 sebesar Rp 449,59 triliun dan Rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) terjaga di kisaran 1,23%.
"Total debitur penerima KUR dari Agustus 2015 sampai 30 September 2019 mencapai 18 juta debitur dengan 12 Juta Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang tidak berulang," tuturnya.
(dru) Next Article KUR Banyak Cair untuk Usaha Dagang daripada Produksi
Demikian disampaikan Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Iskandar Simorangkir, Selasa (12/11/2019).
Realisasi yang sebesar Rp 115,9 triliun sudah mencapai 82,79% dari target tahun 2019 yang sebesar Rp 140 triliun. Dengan total debitur KUR sebanyak 4,1 juta. Penyaluran KUR sektor produksi sampai 30 September 2019 mencapai 50,4% dari target minimal 60%.
Kinerja penyaluran KUR 1 Januari 2019 sampai dengan 30 September 2019, penyalur KUR tertinggi dicapai oleh BRI atau sebesar Rp 77,3 triliun.
Bank penyalur KUR terbesar berikutnya yakni Bank Mandiri yang mencapai Rp 17,5 triliun, BNI Rp 14,4 triliun, dan BTN sebesar Rp 75 miliar.
"Sedangkan untuk kinerja penyaluran Bank Umum Swasta mencapai Rp 1,69 triliun, BPD Rp 4,8 triliun, Perusahaan Pembiayaan Rp 234 miliar, dan Koperasi Rp 28 miliar," jelas Iskandar.
Sementara itu, lanjut Iskandar sejak Agustus 2015 sampai dengan 30 September 2019 sebesar Rp 449,59 triliun dan Rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) terjaga di kisaran 1,23%.
"Total debitur penerima KUR dari Agustus 2015 sampai 30 September 2019 mencapai 18 juta debitur dengan 12 Juta Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang tidak berulang," tuturnya.
(dru) Next Article KUR Banyak Cair untuk Usaha Dagang daripada Produksi
Most Popular