KUR Banyak Cair untuk Usaha Dagang daripada Produksi

Lidya Kembaren, CNBC Indonesia
16 October 2019 12:44
Pemerintah pesimistis pencairan KUR untuk sektor produktif bakal meleset tahun ini.
Foto: Foto : Efrem
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah terus berupaya membantu Usaha Kecil Menengah (UKM) untuk mendapatkan pembiayaan. Salah satunya dengan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang plafonnya ditingkatkan setiap tahun.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan realisasi penyaluran KUR sejak Agustus 2015 hingga Agustus 2019 sebesar Rp 435,4 triliun yang sudah diberikan kepada 17,5 juta debitur.

Untuk tahun ini, penyaluran KURĀ  ditargetkan pemerintah hingga Rp 140 triliun. Dari total tersebut 60% akan disalurkan untuk sektor produktif dan 40% ke sektor non produktif seperti perdagangan dan sebagainya. Namun, target penyaluran ke sektor produktif tahun ini dinilai akan sulit tercapai.

"Nah, tahun ini sebenarnya produksi (sektor produktif) itu mulai tidak tercapai 60% nya," ujarnya di Gedung SMESCO, Jakarta, Rabu (16/10/2019).



Padahal, menurutnya, sejak awal diberikan pembiayaan KUR, nilainya terus meningkat. Bahkan tahun sebelumnya target di sektor produktif sebesar 40% tapi realisasi tembus 50%.

Ia melihat bahwa pemerintah harus mulai memperluas sektor kegiatan KUR terutama untuk sektor produktif. Salah satunya yang dinilai punya potensi besar adalah di bidang busana dan turunan.

"Berarti kita mulai arus perluas sektor kegiatan tidak hanya perikanan, peternakan. Kami perlu masuk makin dalam ke produksi di sektor jasa dan busana adalah barangkali yang paling besar perannya di dalam industri dan ekspor kita," kata dia.

Darmin menekankan, selama ini busana dan fashion sudah ada di pembiayaan KUR namun masuk ke sektor perdagangan. Untuk tahun ini, akan difokuskan masuk ke dalam sektor produktif.



"Sudah ada lama tapi masih di sektor non produksi. Nah ini kan produk tekstil juga jadi masuk ke sektor produktif," tegasnya.

Dari target penyaluran KUR tahun ini Rp 140 triliun, sudah terealisasi sebesar Rp 102 triliun hingga Agustus 2019 kepada 3,6 juta debitur.

Realisasi Rp 102 triliun sudah termasuk realisasi di bidang busana dan turunan sebesar Rp 1,13 triliun kepada 45 ribu debitur. Dari Rp 1,13 triliun penyaluran tertinggi ke sektor industri pakaian jadi dan perlengkapan sebesar Rp 770 miliar atau 66%.
(hoi/hoi) Next Article Darmin Sebut Bank Tak Terlalu Semangat Salurkan KUR, Kenapa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular