
Utang China Mencengkeram Dunia, Termasuk Indonesia?
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
12 November 2019 13:12

Kejadian di Pakistan dan beberapa negara lain memunculkan istilah debt-trap diplomacy. China menggunakan utang sebagai sarana diplomasi, dan kemudian malah memunculkan jebakan bagi negara-negara debitur.
John Pomfret, mantan kepala biro Washington Post di Beijing, menulis bahwa China sedang menjalankan imperialisme gaya baru. "Di China, mereka menyebutnya sosialisme dengan karakter China. Mungkin yang tepat adalah imperialisme dengan karakter China," sebutnya.
Bagaimana dengan Indonesia? Apakah China juga mulai menanamkan pengaruh di Ibu Pertiwi melalui utang?
Mengutip Statistik Utang Luar Negeri Indonesia (SULNI) terbitan Bank Indonesia (BI), total utang dalam mata uang yuan China per akhir Juli setara dengan US$ 1,83 miliar. Masih jauh di bawah mata uang lain seperti dolar AS atau yen Jepang.
Akan tetapi, perlu dicatat bahwa sejak 2014, utang luar negeri berdenominasi yuan melesat 264,66% point-to-point. Dalam periode yang sama, utang dalam dolar AS tumbuh 24,72% dan dalam yen malah turun 2,28%.
Pinjaman dari China tidak hanya dalam mata uang yuan, tetapi juga mata uang lainnya. Per Juli, utang yang berasal dari China tercatat sebanyak US$ 16,91 miliar. China adalah negara pemberi utang terbesar keempat di Indonesia.
Melihat data-data tersebut, sepertinya memang peran China belum terlalu dominan di perekonomian nasional. Namun, China punya potensi untuk menjadi pemain besar di Indonesia. Utang dalam yuan naik pesat dalam lima tahun terakhir, menandakan China berupaya untuk memainkan peran yang lebih penting di Tanah Air.
Baca:Â Tembus Rp 69.640 Triliun! Banyak Negara Terjebak Utang China
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(aji/aji)
John Pomfret, mantan kepala biro Washington Post di Beijing, menulis bahwa China sedang menjalankan imperialisme gaya baru. "Di China, mereka menyebutnya sosialisme dengan karakter China. Mungkin yang tepat adalah imperialisme dengan karakter China," sebutnya.
Bagaimana dengan Indonesia? Apakah China juga mulai menanamkan pengaruh di Ibu Pertiwi melalui utang?
Akan tetapi, perlu dicatat bahwa sejak 2014, utang luar negeri berdenominasi yuan melesat 264,66% point-to-point. Dalam periode yang sama, utang dalam dolar AS tumbuh 24,72% dan dalam yen malah turun 2,28%.
Pinjaman dari China tidak hanya dalam mata uang yuan, tetapi juga mata uang lainnya. Per Juli, utang yang berasal dari China tercatat sebanyak US$ 16,91 miliar. China adalah negara pemberi utang terbesar keempat di Indonesia.
Melihat data-data tersebut, sepertinya memang peran China belum terlalu dominan di perekonomian nasional. Namun, China punya potensi untuk menjadi pemain besar di Indonesia. Utang dalam yuan naik pesat dalam lima tahun terakhir, menandakan China berupaya untuk memainkan peran yang lebih penting di Tanah Air.
Baca:Â Tembus Rp 69.640 Triliun! Banyak Negara Terjebak Utang China
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(aji/aji)
Pages
Most Popular