
Pengakuan Ilham Habibie: Uang untuk Bank Muamalat Sudah Ada
Lidya Julita S, CNBC Indonesia
12 November 2019 11:42

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Muamalat Indonesia Tbk kembali mengumumkan rencana Penawaran Umum Terbatas VI, setelah tertunda untuk kesekian kalinya.
Dikabarkan, ada 3 investor yang berencana menyerap rights issue tersebut, yakni Al Falah Investment Pte Limited (Al Falah) yang merupakan perusahaan bentukan Ilham Habibie, dan koperasi Kospin Jasa serta Lynx Asia.
Nah, Ilham Habibie ternyata mengaku uang yang digunakan untuk 'menyelamatkan' bank syariah tertua ini sudah ada. Walaupun tidak berkomentar banyak, namun ia memberikan clue bahwa uangnya sudah siap.
"Saya tidak bisa komentar. saya enggak bisa komentar. ini masalah izin saja. uang sudah pada dimasukkan ke rekening penampung. Uang ada," kata Ilham saat ditemui di Kantor Wapres, Selasa (12/11/2019).
Ilham mengatakan, fokusnya saat ini bukan di Al Falah namun di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait dengan izinnya. Dalam hal ini izin sebagai penyerap rights issue tersebut.
"Ini bukan soal Al Falah, ini soal OJK," kata Ilham.
Belakangan, upaya penyelamatan PT Bank Muamalat Indonesia Tbk tampaknya sedang menjadi fokus banyak pihak. Sejak 2015, bank syariah pertama di Indonesia ini dirundung masalah kekurangan modal.
Penyebabnya, pemegang saham lama enggan menyuntikkan dana segar. Puncaknya terjadi pada 2017.
Rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) turun menjadi 11,58%. Angka itu masih dalam batas aman namun dalam konsesi Basel III untuk CAR minimal 12% guna menyerap risiko countercyclical.
Dalam rencana terakhir harusnya rights issue selesai terlaksana pada pertengahan Juli 2019 ini. Bank ini juga batal menggelar rights issue pada Januari 2019 dan Desember 2017.
Untuk kali ini, Bank Muamalat menyatakan ada kendala karena memerlukan audit ulang dalam laporan keuangan sesuai syarat dari rights issue.
"Karena sudah lewat bulan Juni kan mesti ada informasi tambahan mengenai karena per Desember kan, jadi kita mesti melakukan audit lagi. Kan validity dari audit report kan enam bulan. Ya salah satunya itu," kata Corporate Secretary Bank Muamalat Hayunaji di Jakarta, Jumat (19/7/2019).
Terbaru, pada 8 November, Bank Muamalat akan menerbitkan 19,14 miliar lembar saham baru dengan harga pelaksanaan Rp 115. Dengan rencana tersebut, maka Bank Muamalat akan meraih Rp 2,2 triliun.
Sejumlah bank BUMN dikabarkan juga telah mengonfirmasi untuk melakukan due dilligence dalam rangka penyehatan Bank Muamalat. Namun kabar tersebut langsung dibantah oleh seluruh bank BUMN.
(dru/dob) Next Article Ditolak OJK, Ilham Habibie Masih Ngotot Caplok Muamalat
Dikabarkan, ada 3 investor yang berencana menyerap rights issue tersebut, yakni Al Falah Investment Pte Limited (Al Falah) yang merupakan perusahaan bentukan Ilham Habibie, dan koperasi Kospin Jasa serta Lynx Asia.
Nah, Ilham Habibie ternyata mengaku uang yang digunakan untuk 'menyelamatkan' bank syariah tertua ini sudah ada. Walaupun tidak berkomentar banyak, namun ia memberikan clue bahwa uangnya sudah siap.
![]() |
"Ini bukan soal Al Falah, ini soal OJK," kata Ilham.
Belakangan, upaya penyelamatan PT Bank Muamalat Indonesia Tbk tampaknya sedang menjadi fokus banyak pihak. Sejak 2015, bank syariah pertama di Indonesia ini dirundung masalah kekurangan modal.
Penyebabnya, pemegang saham lama enggan menyuntikkan dana segar. Puncaknya terjadi pada 2017.
Rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) turun menjadi 11,58%. Angka itu masih dalam batas aman namun dalam konsesi Basel III untuk CAR minimal 12% guna menyerap risiko countercyclical.
Dalam rencana terakhir harusnya rights issue selesai terlaksana pada pertengahan Juli 2019 ini. Bank ini juga batal menggelar rights issue pada Januari 2019 dan Desember 2017.
Untuk kali ini, Bank Muamalat menyatakan ada kendala karena memerlukan audit ulang dalam laporan keuangan sesuai syarat dari rights issue.
"Karena sudah lewat bulan Juni kan mesti ada informasi tambahan mengenai karena per Desember kan, jadi kita mesti melakukan audit lagi. Kan validity dari audit report kan enam bulan. Ya salah satunya itu," kata Corporate Secretary Bank Muamalat Hayunaji di Jakarta, Jumat (19/7/2019).
Terbaru, pada 8 November, Bank Muamalat akan menerbitkan 19,14 miliar lembar saham baru dengan harga pelaksanaan Rp 115. Dengan rencana tersebut, maka Bank Muamalat akan meraih Rp 2,2 triliun.
Sejumlah bank BUMN dikabarkan juga telah mengonfirmasi untuk melakukan due dilligence dalam rangka penyehatan Bank Muamalat. Namun kabar tersebut langsung dibantah oleh seluruh bank BUMN.
(dru/dob) Next Article Ditolak OJK, Ilham Habibie Masih Ngotot Caplok Muamalat
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular