
Garuda-Sriwijaya Cerai, Erick Thohir: Alhamdulillah Bagus
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
11 November 2019 18:41

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir menyambut positif berakhirnya kerja sama antara Garuda dan Sriwijaya Air. Ia beralasan dengan berakhirnya kerja sama akan terjadi persaingan yang lebih sehat.
"Ya Alhamdulillah bagus kan. Kan bagus dengan industri penerbangan yang tidak oligopoli adanya persaingan bagus dan kalau Sriwijaya ingin berdiri sendiri ya saya rasa Garuda lebih senang," kata Erick di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (11/11/2019).
Bos Mahaka Media itu menegaskan saat ini Garuda memang harus fokus memberikan perhatian kepada Citilink sebagai anak usaha Garuda. Erick juga mengingatkan Garuda juga harus menuntaskan utangnya.
"Saya rasa itu harus kita hormati ya. Yang penting bagaimana kita menyelesaikan tentu masalah utang yang akan diperiksa oleh BPKP untuk dari Sriwijaya kan mereka harus selesaikan bagaimana utangnya," kata Erick.
Pernyataan Erick soal berakhirnya kerja sama Garuda dan Sriwijaya merupakan rangkaian dari peristiwa-peristiwa sebelumnya. Pada Kamis (7/11/2019), sempat terjadi pembatalan penerbangan Sriwijaya yang berbarengan dengan deadlock-nya kerja sama Garuda-Sriwijaya.
Kuasa hukum dan sekaligus salah seorang pemegang saham PT Sriwijaya Air, Yusril Ihza Mahendra, pada akhir pekan lalu menyiapkan langkah untuk mengakhiri kerja sama manajemen (KSM) dengan Garuda Indonesia Grup.
Yusril menjelaskan, pada Kamis malam di kantor Garuda, pihaknya semula mau menyelesaikan draf perpanjangan perjanjian kerja sama dengan GA Grup. Namun, karena deadlock, maka dalam rapat Jumat (8/11/2019) pagi, para pemegang saham memutuskan untuk mengambil langkah menghentikan kerja sama manajemen dengan Garuda Grup.
Nota pemberitahuan pengakhiran kerja sama itu dikirimkan ke Garuda, Citilink dan GMF pada Jumat ini. Sriwijaya juga memberitahukan secara resmi Menteri Perhubungan bahwa manajemen Sriwijaya kini diambilalih dan dijalankan sendiri oleh Sriwijaya.
"Sebagai langkah awal pengakhiran, para pemegang saham telah memutuskan mengangkat BOD Sriwijaya yang baru yang seluruhnya berasal dari internal Sriwijaya Air. Pihak Sriwijaya juga hari ini telah mengembalikan semua tenaga staf perbantuan dari GA Grup untuk tidak bekerja lagi di Sriwijaya," tegasnya.
Sebelumnya hasil pertemuan kedua belah pihak yang diinisiasi oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan di kantor Kemenko Kemaritiman dan Investasi, Jakarta, Kamis (7/11/2019). Dalam, perjanjian kerja sama yang berakhir 31 Oktober, akan diperpanjang 3 bulan ke depan. Kini, semua itu benar-benar berakhir.
Cerita lengkap soal seluk beluk pengakhiran kerja sama Garuda-Sriwijaya bisa diklik di sini.
(hoi/hoi) Next Article Susul Garuda & Lion Cs, Sriwijaya Air Terbang Lagi 13 Mei
"Ya Alhamdulillah bagus kan. Kan bagus dengan industri penerbangan yang tidak oligopoli adanya persaingan bagus dan kalau Sriwijaya ingin berdiri sendiri ya saya rasa Garuda lebih senang," kata Erick di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (11/11/2019).
Bos Mahaka Media itu menegaskan saat ini Garuda memang harus fokus memberikan perhatian kepada Citilink sebagai anak usaha Garuda. Erick juga mengingatkan Garuda juga harus menuntaskan utangnya.
Pernyataan Erick soal berakhirnya kerja sama Garuda dan Sriwijaya merupakan rangkaian dari peristiwa-peristiwa sebelumnya. Pada Kamis (7/11/2019), sempat terjadi pembatalan penerbangan Sriwijaya yang berbarengan dengan deadlock-nya kerja sama Garuda-Sriwijaya.
Kuasa hukum dan sekaligus salah seorang pemegang saham PT Sriwijaya Air, Yusril Ihza Mahendra, pada akhir pekan lalu menyiapkan langkah untuk mengakhiri kerja sama manajemen (KSM) dengan Garuda Indonesia Grup.
Yusril menjelaskan, pada Kamis malam di kantor Garuda, pihaknya semula mau menyelesaikan draf perpanjangan perjanjian kerja sama dengan GA Grup. Namun, karena deadlock, maka dalam rapat Jumat (8/11/2019) pagi, para pemegang saham memutuskan untuk mengambil langkah menghentikan kerja sama manajemen dengan Garuda Grup.
Nota pemberitahuan pengakhiran kerja sama itu dikirimkan ke Garuda, Citilink dan GMF pada Jumat ini. Sriwijaya juga memberitahukan secara resmi Menteri Perhubungan bahwa manajemen Sriwijaya kini diambilalih dan dijalankan sendiri oleh Sriwijaya.
"Sebagai langkah awal pengakhiran, para pemegang saham telah memutuskan mengangkat BOD Sriwijaya yang baru yang seluruhnya berasal dari internal Sriwijaya Air. Pihak Sriwijaya juga hari ini telah mengembalikan semua tenaga staf perbantuan dari GA Grup untuk tidak bekerja lagi di Sriwijaya," tegasnya.
Sebelumnya hasil pertemuan kedua belah pihak yang diinisiasi oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan di kantor Kemenko Kemaritiman dan Investasi, Jakarta, Kamis (7/11/2019). Dalam, perjanjian kerja sama yang berakhir 31 Oktober, akan diperpanjang 3 bulan ke depan. Kini, semua itu benar-benar berakhir.
Cerita lengkap soal seluk beluk pengakhiran kerja sama Garuda-Sriwijaya bisa diklik di sini.
(hoi/hoi) Next Article Susul Garuda & Lion Cs, Sriwijaya Air Terbang Lagi 13 Mei
Most Popular