
Diminta Jokowi, Ini Strategi OJK untuk Turunkan Bunga Kredit
Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
08 November 2019 18:36

Jakarta, CNBC Indonesia- Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso buka suara mengenai permintaan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar perbankan nasional menurunkan suku bunga kredit.
Menurut Wimboh ada dua hal yang menjadi faktor agar suku bunga kredit bisa turun. Pertama, sejumlah regulator di keuangan senantiasa memberikan ruang agar suku bunga perbankan turun melalui biaya dana yang lebih murah, seperti bunga deposito yang lebih murah.
"Dan ini juga sangat didukung dengan kebijakan suku bunga bank sentral yang trennya terus turun dan ruang penurunan masih ada. Otomatis juga didukung pengurangan suku bunga LPS, dan tidak ada leg untuk penurunan suku bunga LPS," ujarnya Wimboh di kantornya, Jumat (8/11/2019).
Adapun faktor kedua, tuturnya, OJK selalu mendorong peningkatan efisiensi dari perbankan. Hal ini bisa dicapai dengan peningkatan teknologi dalam memberikan layanan perbankan.
"Teknologi di antaranya dengan tidak terlalu mengandalkan cabang dalam operasinya di daerah-daerah. Bank bisa menggunakan agen dan bisa menggunakan online. Jadi tidak perlu terlalu mengeluarkan biaya pembukaan cabang-cabang," ujarnya.
Lebih lanjut Wimboh mengatakan bahwa pemasaran di perbankan pada dasarnya bisa dilakukan dengan elektronik, begitu pula transaksi perbankan.
"Bayangkan saja kalau buka cabang, atau buka kantor itu biaya overheadnya (operasional) cukup besar. Biaya tenaga kerja juga mahal," ujarnya.
Selain itu, tuturnya, transaksi menggunakan elektronik juga menghasilkan pendapatan berbasis komisi (fee based income) yang ujungany menambah laba. Dengan peningkatan ini, maka bank akan memiliki ruang tambahan untuk menurunkan suku bunga kredit.
"Inilah sebenarnya jalan ke depan yang kita minta kepada dunia perbankan. Kalau tidak bisa, maka akan kurang kompetitif, baik kompetisi antar bank di dalam negeri, maupun kompetisi di tingkat regional," ujarnya.
Sebelumnya, Jokowi mengatakan meminta kepada perbankan untuk menurunkan suku bunga kredit, setelah suku bunga acuan Bank Indonesia telah turun beberapa kali.
"Saya mengajak untuk memikirkan secara serius untuk menurunkan suku bunga kredit," ujar Jokowi saat memberikan pidato dalam IBEX 2019, Rabu (6/11/2019).
(dob/dob) Next Article 2022, OJK Punya Kantor Baru
Menurut Wimboh ada dua hal yang menjadi faktor agar suku bunga kredit bisa turun. Pertama, sejumlah regulator di keuangan senantiasa memberikan ruang agar suku bunga perbankan turun melalui biaya dana yang lebih murah, seperti bunga deposito yang lebih murah.
"Dan ini juga sangat didukung dengan kebijakan suku bunga bank sentral yang trennya terus turun dan ruang penurunan masih ada. Otomatis juga didukung pengurangan suku bunga LPS, dan tidak ada leg untuk penurunan suku bunga LPS," ujarnya Wimboh di kantornya, Jumat (8/11/2019).
Adapun faktor kedua, tuturnya, OJK selalu mendorong peningkatan efisiensi dari perbankan. Hal ini bisa dicapai dengan peningkatan teknologi dalam memberikan layanan perbankan.
"Teknologi di antaranya dengan tidak terlalu mengandalkan cabang dalam operasinya di daerah-daerah. Bank bisa menggunakan agen dan bisa menggunakan online. Jadi tidak perlu terlalu mengeluarkan biaya pembukaan cabang-cabang," ujarnya.
Lebih lanjut Wimboh mengatakan bahwa pemasaran di perbankan pada dasarnya bisa dilakukan dengan elektronik, begitu pula transaksi perbankan.
"Bayangkan saja kalau buka cabang, atau buka kantor itu biaya overheadnya (operasional) cukup besar. Biaya tenaga kerja juga mahal," ujarnya.
Selain itu, tuturnya, transaksi menggunakan elektronik juga menghasilkan pendapatan berbasis komisi (fee based income) yang ujungany menambah laba. Dengan peningkatan ini, maka bank akan memiliki ruang tambahan untuk menurunkan suku bunga kredit.
"Inilah sebenarnya jalan ke depan yang kita minta kepada dunia perbankan. Kalau tidak bisa, maka akan kurang kompetitif, baik kompetisi antar bank di dalam negeri, maupun kompetisi di tingkat regional," ujarnya.
Sebelumnya, Jokowi mengatakan meminta kepada perbankan untuk menurunkan suku bunga kredit, setelah suku bunga acuan Bank Indonesia telah turun beberapa kali.
"Saya mengajak untuk memikirkan secara serius untuk menurunkan suku bunga kredit," ujar Jokowi saat memberikan pidato dalam IBEX 2019, Rabu (6/11/2019).
(dob/dob) Next Article 2022, OJK Punya Kantor Baru
Most Popular