
Neraca Pembayaran RI Membaik Karena Bantuan 'Uang Panas'
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
08 November 2019 11:48

Investasi portofolio yang banyak masuk pada kuartal III-2019 adalah ke pasar obligasi. Neto investasi di obligasi korporasi adalah US$ 2,3 miliar, jauh membaik dibandingkan kuartal sebelumnya yaitu US$ 0,4%. Sementara di obligasi pemerintah, neto arus modal masuk adalah US$ 2,5 miliar.
Apa yang membuat pasar keuangan Indonesia, khususnya obligasi, begitu menarik di mata investor? Setidaknya ada dua alasan besar yaitu keamanan dan keuntungan.
Dari sisi keamanan, peringkat obligasi Indonesia terus membaik. Terakhir, lembaga pemeringkat Standard and Poor's (S&P) menaikkan peringkat utang Indonesia dari BBB- menjadi BBB. Artinya, risiko gagal bayar (default) semakin kecil.
Keamanan berinvestasi di obligasi Indonesia juga tercermin dari pergerakan Credit Default Swap (CDS). Ini adalah semacam premi yang mengukur risiko default obligasi. Semakin tinggi CDS, maka kian tinggi risiko gagal bayar.
Sejak awal tahun, CDS Indonesia baik tenor lima maupun 10 tahun bergerak turun. Jadi memang terpampang nyata bahwa risiko default semakin rendah.
(aji/dru)
Apa yang membuat pasar keuangan Indonesia, khususnya obligasi, begitu menarik di mata investor? Setidaknya ada dua alasan besar yaitu keamanan dan keuntungan.
Dari sisi keamanan, peringkat obligasi Indonesia terus membaik. Terakhir, lembaga pemeringkat Standard and Poor's (S&P) menaikkan peringkat utang Indonesia dari BBB- menjadi BBB. Artinya, risiko gagal bayar (default) semakin kecil.
Sejak awal tahun, CDS Indonesia baik tenor lima maupun 10 tahun bergerak turun. Jadi memang terpampang nyata bahwa risiko default semakin rendah.
(aji/dru)
Next Page
Indonesia Juga Tawarkan Cuan
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular