
Like This! Cadangan Devisa RI Tertinggi Sejak Februari 2018
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
07 November 2019 11:03

Jakarta, CNBC Indonesia - Cadangan devisa Indonesia mencatatkan kenaikan pada Oktober. Kestabilan nilai tukar tukar rupiah membuat Bank Indonesia (BI) bisa lebih leluasa memupuk cadangan devisa.
Pada Oktober, BI melaporkan posisi cadangan devisa nasional sebesar US$ 126,7 miliar. Naik dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar US$ 124,3 miliar dan menjadi yang tertinggi sejak Februari 2018.
"Peningkatan cadangan devisa pada Oktober 2019 terutama dipengaruhi oleh penerbitan global bond pemerintah, penerimaan devisa migas, dan penerimaan valas lainnya. Ke depan, Bank Indonesia memandang cadangan devisa tetap memadai dengan didukung stabilitas dan prospek ekonomi yang tetap baik," demikian keterangan tertulis BI.
Pada 30 Oktober, pemerintah menerbitkan obligasi valas dalam mata uang dolar Amerika Serikat (AS) dan euro masing-masing sebesar US$ 1 miliar dan EUR 1 miliar. Obligasi dolar AS memiliki tenor 30 tahun sementara yang euro 12 tahun.
"Penerbitan SUN (Surat Utang Negara) dual currency ini dilaksanakan pada momentum yang tepat dengan memanfaatkan kondisi pasar keuangan yang relatif stabil serta respons positif atas pelaksanaan pelantikan Presiden dan pembentukan Kabinet Indonesia Maju periode 2019 - 2024," demikian keterangan tertulis Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan.
Pada Oktober, BI melaporkan posisi cadangan devisa nasional sebesar US$ 126,7 miliar. Naik dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar US$ 124,3 miliar dan menjadi yang tertinggi sejak Februari 2018.
Pada 30 Oktober, pemerintah menerbitkan obligasi valas dalam mata uang dolar Amerika Serikat (AS) dan euro masing-masing sebesar US$ 1 miliar dan EUR 1 miliar. Obligasi dolar AS memiliki tenor 30 tahun sementara yang euro 12 tahun.
"Penerbitan SUN (Surat Utang Negara) dual currency ini dilaksanakan pada momentum yang tepat dengan memanfaatkan kondisi pasar keuangan yang relatif stabil serta respons positif atas pelaksanaan pelantikan Presiden dan pembentukan Kabinet Indonesia Maju periode 2019 - 2024," demikian keterangan tertulis Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan.
Pages
Most Popular