Beban Berat Nadiem 'Si Menteri Muda' Bikin Indonesia Pintar
Herdaru Purnomo, CNBC Indonesia
05 November 2019 10:46
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melaksanakan tugas perumusan dan penetapan kebijakan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan masyarakat, serta pengelolaan kebudayaan.
Nah, Kemendikbud kini dipimpin oleh Nadiem Makarim. Seorang pemuda berusia 35 tahun ini sukses membuat DKI Jakarta dan Sekitarnya dipenuhi driver Gojek berjaket hijau.
Lalu apa tugas berat Nadiem sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan?
Dalam Buku III Rencana Kerja Kementerian, seperti dikutip Selasa (5/11/2019), secara umum, anggaran Kemendikbud dari tahun 2015 sampai dengan 2019 mengalami penurunan anggaran dengan rata-rata 11,4 persen terutama akibat perubahan nomenklatur organisasi di Kemendikbud, di mana Program Pendidikan Tinggi beralih ke Kementerian Riset dan Teknologi.
Sementara itu, anggaran Bantuan Operasional Sekolah pada Program Pendidikan Dasar dan Menengah, BOP PAUD dan BOP Kesetaraan pada program PAUD dan Dikmas beralih alokasinya ke Transfer ke Daerah sebagai implementasi dari UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Selain itu juga karena kebijakan pembangunan sarana prasarana sekolah sebagian anggarannya beralih ke KemenPUPR.
Pada tahun 2020, jumlah anggaran Kemendikbud adalah sebesar Rp 35,7 triliun, yang sebagian besar bersumber dari rupiah murni (99,97%) dan PNBP (0,03%). Dari total anggaran tersebut 24,9% untuk belanja pegawai antara lain untuk gaji pegawai Kemendikbud serta pembayaran TPG Non PNS, sebanyak 31,5% untuk belanja barang antara lain bantuan pemerintah yang digunakan untuk perbaikan sarana dan prasarana pendidikan, sebanyak 4,1% untuk belanja modal dan sebanyak 39,5% untuk belanja bansos antara lain untuk Program Indonesia Pintar.
Dengan pagu sebesar Rp 35,7 triliun Kemendikbud akan melanjutkan kegiatan prioritas dan strategis dalam rangka meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan serta kompetensi murid. Adapun kegiatan prioritas antara lain: Program Indonesia Pintar (PIP), sarana pendidikan antara lain untuk revitalisasi SMK dengan menggunakan pendekatan baru "Multiple Treatments" yang dinamakan Paket Program Revitalisasi SMK,TPG Non PNS, sertifikasi guru, penyelenggaraan Ujian Nasional, akreditasi satuan pendidikan, peningkatan sarana PAUD, Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK), Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW), beasiswa darmasiswa, beasiswa unggulan, dan Sekolah Indonesia di Luar Negeri.
Di samping itu, Kemendikbud juga menyelenggarakan pendidikan keaksaraan dan kesetaraan (paket A, B dan C), sensor dan pengembangan perfilman, pengembangan kurikulum, pendidikan keluarga, pelatihan guru, serta menyelenggarakan pendidikan jarak jauh berbasis teknologi informasi seperti rumah belajar, tv dan radio edukasi.
(dru) Next Article Kontroversi Kebijakan di 100 Hari Menteri Nadiem Makarim
Nah, Kemendikbud kini dipimpin oleh Nadiem Makarim. Seorang pemuda berusia 35 tahun ini sukses membuat DKI Jakarta dan Sekitarnya dipenuhi driver Gojek berjaket hijau.
Lalu apa tugas berat Nadiem sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan?
 Foto: IG : kemdikbud.ri |
Sementara itu, anggaran Bantuan Operasional Sekolah pada Program Pendidikan Dasar dan Menengah, BOP PAUD dan BOP Kesetaraan pada program PAUD dan Dikmas beralih alokasinya ke Transfer ke Daerah sebagai implementasi dari UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Selain itu juga karena kebijakan pembangunan sarana prasarana sekolah sebagian anggarannya beralih ke KemenPUPR.
Pada tahun 2020, jumlah anggaran Kemendikbud adalah sebesar Rp 35,7 triliun, yang sebagian besar bersumber dari rupiah murni (99,97%) dan PNBP (0,03%). Dari total anggaran tersebut 24,9% untuk belanja pegawai antara lain untuk gaji pegawai Kemendikbud serta pembayaran TPG Non PNS, sebanyak 31,5% untuk belanja barang antara lain bantuan pemerintah yang digunakan untuk perbaikan sarana dan prasarana pendidikan, sebanyak 4,1% untuk belanja modal dan sebanyak 39,5% untuk belanja bansos antara lain untuk Program Indonesia Pintar.
 Foto: CNBC Indonesia |
Dengan pagu sebesar Rp 35,7 triliun Kemendikbud akan melanjutkan kegiatan prioritas dan strategis dalam rangka meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan serta kompetensi murid. Adapun kegiatan prioritas antara lain: Program Indonesia Pintar (PIP), sarana pendidikan antara lain untuk revitalisasi SMK dengan menggunakan pendekatan baru "Multiple Treatments" yang dinamakan Paket Program Revitalisasi SMK,TPG Non PNS, sertifikasi guru, penyelenggaraan Ujian Nasional, akreditasi satuan pendidikan, peningkatan sarana PAUD, Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK), Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW), beasiswa darmasiswa, beasiswa unggulan, dan Sekolah Indonesia di Luar Negeri.
Di samping itu, Kemendikbud juga menyelenggarakan pendidikan keaksaraan dan kesetaraan (paket A, B dan C), sensor dan pengembangan perfilman, pengembangan kurikulum, pendidikan keluarga, pelatihan guru, serta menyelenggarakan pendidikan jarak jauh berbasis teknologi informasi seperti rumah belajar, tv dan radio edukasi.
(dru) Next Article Kontroversi Kebijakan di 100 Hari Menteri Nadiem Makarim
Most Popular