Selain Garuda & Sriwijaya, 2 Boeing 737 NG Lion Ada Keretakan

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
01 November 2019 14:39
Kemenhub menemukan keretakan pada dua pesawat Boeing 737 NG milik Lion Air.
Foto: Pesawat Lion Air (REUTERS/Enny Nuraheni)
Jakarta, CNBC Indonesia - Sebanyak 2 pesawat jenis Boeing 737-800 NG milik Lion Air harus dikandangkan atau grounded. Langkah grounded diberlakukan karena ditemukan crack atau keretakan pada bagian bodi dekat sayap.
Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Polana B Pramesti, menjelaskan bahwa keretakan pada 2 pesawat milik Lion Air baru diketahui belakangan. Sebelumnya, pesawat jenis yang sama milik Garuda Indonesia juga dikandangkan sebanyak 1 unit, dan Sriwijaya Air 2 unit.
"Dari 213 pesawat NG yang ada ditemukan awalnya 3 [mengalami retak]. 1 milik Garuda, 2 Sriwijaya. Itu untuk cycle flight di atas 30 ribu. Beberapa hari kemudian dilaporkan oleh Capt Daniel [Managing Director Lion Air Group] bahwa ada 2 pesawat Lion juga ditemukan retak, ini di bawah cycle flight 22 ribu," ujarnya di Tangerang, Jumat (1/11/2019).
Dengan demikian, kini terdapat 5 pesawat Boeing 737-800 NG di RI yang di-grounded karena retak. Larangan terbang tersebut berlaku sampai ada petunjuk lebih lanjut dari pabrikan Boeing.Co.

"Sekarang lima pesawat itu di-grounded dan kita menunggu rekomendasi dari Boeing apa yang harus kita lakukan," katanya.
Managing Director Lion Air Group, Daniel Putut, mengakui, temuan tersebut memang baru didapatkan setelah pemeriksaan berulang. Inspeksi terhadap jenis tersebut memang dilakukan secara berkala.
"Kan ada fasenya mulai 400 jam, 1.000 jam, ada pada fase di bawah 20 ribu jam ada dua pesawat maka kita laporkan. Letaknya di bagian sayap. Kita safety tetap diutamakan," katanya.

Boeing mengakui telah menemukan keretakan pada 50 pesawat yang dibuat, dengan tipe 737 NG.

Tipe 737 NG merupakan pesawat yang cukup populer di dunia penerbangan. Kenyataan ini ditemukan setelah inspeksi dilakukan pada semua pesawat 737 NG yang tersebar di seluruh maskapai penerbangan global.

Juru Bicara Boeing mengatakan pihaknya sudah melakukan investigasi pada 1000 pesawat dan hanya kurang dari 5%-nya yang sudah ditemukan memiliki masalah ini. "Pesawat yang bermasalah akan dilarang terbang hingga dilakukan perbaikan, tambahnya," ujarnya dikutip AFP Kamis (31/10/2019).

[Gambas:Video CNBC]


(hoi/hoi) Next Article Garuda Kalah dalam Gugatan Arbitrase, Begini Dampaknya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular