Kawan Buruh, Kenaikan UMP Kita Tertinggi di ASEAN Lho!

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
31 October 2019 07:13
Kenaikan Bersih Upah Minimum RI Juga Terhitung Tinggi
Foto: Demo Buruh (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Untuk melihat perbandingan UMP secara lebih kontekstual, kami membandingkannya dengan tingkat inflasi di masing-masing negara, untuk melihat sejauh mana efek kenaikan pendapatan para buruh di setiap negara terhadap peningkatan daya beli mereka.

Dalam kolom keempat pada tabel di atas, terlihat bahwa selisih antara kenaikan upah minimum dan kenaikan indeks harga konsumen (IHK) di Filipina menjadi yang terbesar yakni 5,79%. Indonesia menyusul di posisi kedua (5,11%). Artinya, tingkat kenaikan upah minimum di Filipina dan Indonesia memberikan dorongan daya beli terbesar terhadap buruhnya.

Meski kenaikan upah minimum di Filipina hanya 6,69% atau lebih rendah dari kenaikan UMP di Indonesia, tetapi daya ungkitnya terhadap daya beli buruh di Negeri Jose Rizal ini terhitung lebih baik karena pemerintah mereka sukses menekan inflasi di angka 0,9%.

Myanmar menjadi yang terburuk karena kenaikan UMP sebesar 33% baru-baru ini terhitung terlambat dan tak berimbang dengan inflasinya yang terakhir berada di level 10,37%. Perlu digaris-bawahi, Negeri Junta Militer ini memang sedang disorot karena kurang menghargai hak azasi manusia dan hak buruh.

Jika kita bicara rerata upah minimum (dalam dolar AS), pengusaha semestinya menerima kenaikan UMP sebesar 8,51%, karena tak mempermahal upah minimum Indonesia, dengan rerata upah minimum Rp 2,66 juta (US$ 189) per bulan. Sebagai perbandingan, upah minimum Thailand dan Malaysia masing-masing 9.000 baht (US$ 300) dan RM1.100 (US$286).

Namun ternyata, kedua negara ini menjadi favorit investasi asing. Dalam peringkat kemudahan bisnis versi Bank Dunia, Malaysia dan Thailand sama-sama naik peringkat sebanyak 3 poin dan 6 poin untuk tahun 2020, membawa posisi mereka ke rangking 12 dan 21.

Apa kesamaan kedua negara itu dalam kaitannya dengan sistem perburuhan? Ya, keduanya sama-sama tak memberlakukan revisi upah minimum secara tahunan. Malaysia mengubah upah minimum tiap tiga tahun, sedangkan Thailand mengubahnya setelah 5 tahun.

Indonesia yang menerapkan sistem penetapan upah minimum tahunan berada di peringkat 73. Selain Indonesia, tiga negara ASEAN yang tiap tahun mengubah upah minimum adalah Vietnam, Filipina, dan Kamboja. Posisi mereka di 70, 95, dan 144 dalam hal kemudahan bisnis.

Jadi, kita bisa melihat bahwa sistem pengupahan di Indonesia masih berpihak pada buruh dan secara bersamaan terhitung "lebih murah" dibanding Malaysia dan Thailand. Bukan pilihan ideal, tentu saja. Namun, ini mestinya menjadi win-win solution sehingga ada baiknya kawan-kawan buruh berhenti demo dan lebih giat membangun produktivitas.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(ags/ags)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular