
MRT Jakarta: Kini Cuma 16 Km, 2030 Ditargetkan Jadi 230 Km
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
30 October 2019 18:50

Jakarta, CNBC Indonesia - Pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) koridor utara-selatan masih terus berlangsung. Saat ini sudah mencapai fase II, yaitu rute Bundaran HI sampai Jakarta Kota.
Fase I proyek kereta Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta dimulai pada 10 Oktober 2013. Pada fase I telah dibangun jalur kereta sepanjang 16 Km yang meliputi 10 kilometer jalur layang dan enam kilometer jalur bawah tanah.
Selain koridor utara-selatan, juga ada koridor timur-barat dari Cikarang-Balaraja sepanjang 78 km, antara lain fase Kalideres (Jakarta Barat) hingga Ujung Menteng (Cakung, Jakarta Timur) dengan panjang 31 km. Selain itu, MRT juga akan dikembangkan lebih masif hingga rutenya mencapai 230 Km.
"Satu tahun yang lalu MRT tuh hanya mendapat planning 57 Km di 2030. Tapi, sekarang ini pemerintah (DKI) sudah memberikan informasi bahwa kita mendapatkan lebih dari 230 KM," kata Direktur Pengembangan & Dukungan Bisnis MRT Ghamal Peris dalam acara Profit CNBC Indonesia, Rabu (30/10/2019).
Ghamal berharap agar pemerintah ke depannya terus memberikan dukungan seperti yang telah diberikan selama ini. Pemprov DKI dan Pemerintah Pusat urunan dalam tanggung jawab beban pinjaman pembangunan MRT koridor utara-selatan fase I.
"Kita berharap supaya kebijakan-kebijakan seperti ini terus didorong supaya kita bisa menjangkau semakin banyak masyarakat," katanya.
Di luar dugaan, penumpang MRT jumlahnya cukup pesat, dalam enam bulan awal semenjak operasi Maret 2019, jumlah penumpang MRT hariannya telah melampaui target.
"Jumlah penumpang MRT saat ini sudah menyentuh angka 90 ribu per hari. Lebih tinggi dari target yang sekitar 60 ribu orang per hari." Katanya.
(hoi/hoi) Next Article Ada Jalur Baru MRT 'Belah' Jakarta, Ini Rute-Rutenya
Fase I proyek kereta Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta dimulai pada 10 Oktober 2013. Pada fase I telah dibangun jalur kereta sepanjang 16 Km yang meliputi 10 kilometer jalur layang dan enam kilometer jalur bawah tanah.
Selain koridor utara-selatan, juga ada koridor timur-barat dari Cikarang-Balaraja sepanjang 78 km, antara lain fase Kalideres (Jakarta Barat) hingga Ujung Menteng (Cakung, Jakarta Timur) dengan panjang 31 km. Selain itu, MRT juga akan dikembangkan lebih masif hingga rutenya mencapai 230 Km.
"Satu tahun yang lalu MRT tuh hanya mendapat planning 57 Km di 2030. Tapi, sekarang ini pemerintah (DKI) sudah memberikan informasi bahwa kita mendapatkan lebih dari 230 KM," kata Direktur Pengembangan & Dukungan Bisnis MRT Ghamal Peris dalam acara Profit CNBC Indonesia, Rabu (30/10/2019).
Ghamal berharap agar pemerintah ke depannya terus memberikan dukungan seperti yang telah diberikan selama ini. Pemprov DKI dan Pemerintah Pusat urunan dalam tanggung jawab beban pinjaman pembangunan MRT koridor utara-selatan fase I.
"Kita berharap supaya kebijakan-kebijakan seperti ini terus didorong supaya kita bisa menjangkau semakin banyak masyarakat," katanya.
Di luar dugaan, penumpang MRT jumlahnya cukup pesat, dalam enam bulan awal semenjak operasi Maret 2019, jumlah penumpang MRT hariannya telah melampaui target.
"Jumlah penumpang MRT saat ini sudah menyentuh angka 90 ribu per hari. Lebih tinggi dari target yang sekitar 60 ribu orang per hari." Katanya.
(hoi/hoi) Next Article Ada Jalur Baru MRT 'Belah' Jakarta, Ini Rute-Rutenya
Most Popular