
Malaysia Hengkang, Tol Cipali Dikuasai Kanada
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
30 October 2019 14:07

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan Malaysia, UEM Group Berhad bakal melepas seluruh porsi kepemilikan saham mereka sejumlah 55% di perusahaan pengelola Tol Cikopo-Palimanan (Cipali), PT Lintas Marga Sedaya (LMS). Pihak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan perusahaan asal Kanada telah membidik Tol Cipali.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Danang Parikesit, membenarkan hal ini. Danang bahkan memberikan bocoran pemain baru yang menggantikan saham UEM Group Berhad.
"Dana pensiun Kanada," ujarnya kepada CNBC Indonesia ketika dikonfirmasi pada Rabu (30/10/2019. Ucapan Danang itu mengacu pada pengelola dana pensiun asal Kanada, Canada Pension Plan Investment Board (CPPIB).
Danang bahkan menjelaskan bahwa Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat (Conditional Sales Purchase Agreement /CSPA) sudah diteken. Dalam hal ini, CPPIB mengambil alih secara penuh kepemilikan Tol Cipali bersama PT Astra Tol Nusantara (Astra Infra).
Danang menilai, proses peralihan kepemilikan ini merupakan hal wajar. Hengkangnya perusahaan Malaysia yang digantikan oleh Kanada, juga merupakan keputusan yang berdasarkan business to business (B to B).
"Itu sepenuhnya B to B, jadi bisa ditanyakan ke Astra. Sebelumnya sudah ditandatangani CSPA," bebernya.
Sebagaimana diketahui, UEM Group Berhad saat ini memiliki porsi 55% kepemilikan Tol Cipali. Sedangkan sisanya dimiliki Astra Infra.
Dengan adanya divestasi, Astra Infra dan CPPIB akan memiliki masing-masing 55% dan 45% atas konsesi tol yang dioperasikan oleh PT Lintas Marga Sedaya (LMS). Transaksi jual beli saham ini diperkirakan akan selesai pada kuartal IV-2019 setelah kedua perusahaan memenuhi persyaratan dan ketentuan.
"Jalan tol Cipali memberikan akses CPPIB ke pembangunan infrastruktur vital yang didukung oleh kenaikan tarif motorisasi di salah satu daerah berpenduduk padat dan produktif secara ekonomi di Indonesia," kata Scott Lawrence, Managing Director, Head of Infrastructure CPPIB dalam siaran persnya dikutip CNBC Indonesia Jumat (20/9/2019).
Menurut Scott, kerja sama dengan Astra ini akan menjadi awal dari potensi kerja sama lainnya di Indonesia. Namun, Direktur PT Astra Tol Nusantara Kris Ade Sudiyono, belum mau terang-terangan.
"Kan itu yang ngomong sana (CPPIB), bukan saya," kilahnya di Menara Kadin, Selasa (29/10/2019) kemarin.
PT Astra Tol Nusantara, adalah anak usaha PT Astra International Tbk. (ASII). PT Astra Tol Nusantara memiliki saham di LMS melalui anak usahanya PT Baskhara Utama Sedaya (BUS) sebesar 45%. Sehingga dengan adanya transaksi ini akan menjadikan Astra Infra sebagai pemilik mayoritas di tol sepanjang 117 kilometer ini.
(hoi/hoi) Next Article Malaysia Hengkang dari Tol Cipali, Apa Bocorannya?
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Danang Parikesit, membenarkan hal ini. Danang bahkan memberikan bocoran pemain baru yang menggantikan saham UEM Group Berhad.
"Dana pensiun Kanada," ujarnya kepada CNBC Indonesia ketika dikonfirmasi pada Rabu (30/10/2019. Ucapan Danang itu mengacu pada pengelola dana pensiun asal Kanada, Canada Pension Plan Investment Board (CPPIB).
Danang bahkan menjelaskan bahwa Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat (Conditional Sales Purchase Agreement /CSPA) sudah diteken. Dalam hal ini, CPPIB mengambil alih secara penuh kepemilikan Tol Cipali bersama PT Astra Tol Nusantara (Astra Infra).
Danang menilai, proses peralihan kepemilikan ini merupakan hal wajar. Hengkangnya perusahaan Malaysia yang digantikan oleh Kanada, juga merupakan keputusan yang berdasarkan business to business (B to B).
"Itu sepenuhnya B to B, jadi bisa ditanyakan ke Astra. Sebelumnya sudah ditandatangani CSPA," bebernya.
Sebagaimana diketahui, UEM Group Berhad saat ini memiliki porsi 55% kepemilikan Tol Cipali. Sedangkan sisanya dimiliki Astra Infra.
Dengan adanya divestasi, Astra Infra dan CPPIB akan memiliki masing-masing 55% dan 45% atas konsesi tol yang dioperasikan oleh PT Lintas Marga Sedaya (LMS). Transaksi jual beli saham ini diperkirakan akan selesai pada kuartal IV-2019 setelah kedua perusahaan memenuhi persyaratan dan ketentuan.
"Jalan tol Cipali memberikan akses CPPIB ke pembangunan infrastruktur vital yang didukung oleh kenaikan tarif motorisasi di salah satu daerah berpenduduk padat dan produktif secara ekonomi di Indonesia," kata Scott Lawrence, Managing Director, Head of Infrastructure CPPIB dalam siaran persnya dikutip CNBC Indonesia Jumat (20/9/2019).
Menurut Scott, kerja sama dengan Astra ini akan menjadi awal dari potensi kerja sama lainnya di Indonesia. Namun, Direktur PT Astra Tol Nusantara Kris Ade Sudiyono, belum mau terang-terangan.
"Kan itu yang ngomong sana (CPPIB), bukan saya," kilahnya di Menara Kadin, Selasa (29/10/2019) kemarin.
PT Astra Tol Nusantara, adalah anak usaha PT Astra International Tbk. (ASII). PT Astra Tol Nusantara memiliki saham di LMS melalui anak usahanya PT Baskhara Utama Sedaya (BUS) sebesar 45%. Sehingga dengan adanya transaksi ini akan menjadikan Astra Infra sebagai pemilik mayoritas di tol sepanjang 117 kilometer ini.
(hoi/hoi) Next Article Malaysia Hengkang dari Tol Cipali, Apa Bocorannya?
Most Popular