
Malaysia Hengkang dari Tol Cipali, Apa Bocorannya?
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
30 October 2019 13:13

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan Malaysia, UEM Group Berhad bakal melepas seluruh porsi kepemilikan saham mereka di Tol Cikopo-Palimanan (Cipali). Sempat muncul nama perusahaan pengelola dana pensiun dari Kanada yang menggandeng PT Astra Tol Nusantara (Astra Infra), untuk mengakuisisi saham UEM Group.
Anak usaha PT Astra International Tbk. (ASII) itu memiliki saham di PT Lintas Marga Sedaya (LMS), perusahaan operator Tol Cipali, melalui anak usahanya PT Baskhara Utama Sedaya (BUS) sebesar 45%. Astra Infra sebelumnya mengakuisisi atas seluruh saham PT Baskhara Utama Sedaya (BUS), yang memiliki 45% saham LMS. Sisanya 55% saham LMS masih dipegang UEM Group Berhad.
Akhir September 2019 lalu, pengelola dana pensiun asal Kanada, Canada Pension Plan Investment Board (CPPIB), sempat mengumumkan soal rencana akuisisi 55% saham di LMS.
"Jalan tol Cipali memberikan akses CPPIB ke pembangunan infrastruktur vital yang didukung oleh kenaikan tarif motorisasi di salah satu daerah berpenduduk padat dan produktif secara ekonomi di Indonesia," kata Scott Lawrence, Managing Director, Head of Infrastructure CPPIB dalam siaran persnya dikutip CNBC Indonesia, (20/9/2019).
Menurut Scott, kala itu terang-terangan mengungkapkan soal kerja sama pihaknya dengan Astra dalam mengakuisisi saham Tol Cipali. Ia bilang kerja sama dengan Astra ini akan menjadi awal dari potensi kerja sama lainnya di Indonesia.
Namun, Direktur PT Astra Tol Nusantara Kris Ade Sudiyono, belum mau terang-terangan. Dia hanya bilang, akuisisi dilakukan bersama teman. Benarkah teman itu CPPIB?
"Kan itu yang ngomong sana (CPPIB), bukan saya," kilahnya di Menara Kadin, Selasa (29/10/2019) kemarin.
Ia bilang roses ambil alih kepemilikan saham akan rampung tahun ini. Jika sudah resmi, akan ada pengumuman dari Astra Infra.
"Akan saya umumkan di Bali," katanya.
(hoi/hoi) Next Article Siap-Siap! Uang Pensiunan dari Asing Mengalir di Tol-Tol RI
Anak usaha PT Astra International Tbk. (ASII) itu memiliki saham di PT Lintas Marga Sedaya (LMS), perusahaan operator Tol Cipali, melalui anak usahanya PT Baskhara Utama Sedaya (BUS) sebesar 45%. Astra Infra sebelumnya mengakuisisi atas seluruh saham PT Baskhara Utama Sedaya (BUS), yang memiliki 45% saham LMS. Sisanya 55% saham LMS masih dipegang UEM Group Berhad.
Akhir September 2019 lalu, pengelola dana pensiun asal Kanada, Canada Pension Plan Investment Board (CPPIB), sempat mengumumkan soal rencana akuisisi 55% saham di LMS.
Pilihan Redaksi |
"Jalan tol Cipali memberikan akses CPPIB ke pembangunan infrastruktur vital yang didukung oleh kenaikan tarif motorisasi di salah satu daerah berpenduduk padat dan produktif secara ekonomi di Indonesia," kata Scott Lawrence, Managing Director, Head of Infrastructure CPPIB dalam siaran persnya dikutip CNBC Indonesia, (20/9/2019).
Menurut Scott, kala itu terang-terangan mengungkapkan soal kerja sama pihaknya dengan Astra dalam mengakuisisi saham Tol Cipali. Ia bilang kerja sama dengan Astra ini akan menjadi awal dari potensi kerja sama lainnya di Indonesia.
Namun, Direktur PT Astra Tol Nusantara Kris Ade Sudiyono, belum mau terang-terangan. Dia hanya bilang, akuisisi dilakukan bersama teman. Benarkah teman itu CPPIB?
"Kan itu yang ngomong sana (CPPIB), bukan saya," kilahnya di Menara Kadin, Selasa (29/10/2019) kemarin.
Ia bilang roses ambil alih kepemilikan saham akan rampung tahun ini. Jika sudah resmi, akan ada pengumuman dari Astra Infra.
"Akan saya umumkan di Bali," katanya.
(hoi/hoi) Next Article Siap-Siap! Uang Pensiunan dari Asing Mengalir di Tol-Tol RI
Most Popular