
Pengamat: Tidak Semua Menteri Pas dengan Posisinya
Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
26 October 2019 18:43

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo - Ma'ruf Amin telah mengumumkan kabinet Indonesia Maju. Tapi dari semua nama, pengamat menilai ada beberapa pos kementerian/lembaga yang belum cocok dengan bidangnya.
Kepala Ekonom The Indonesia Economic Intelligence Sunarsip menyatakan, dilihat dari komposisinya, pos menteri ekonomi Jokowi sudah cukup bagus, mengkombinasikan dari kalangan profesional maupun politikus.
Dipertahankannya Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan di periode kedua pemerintahan cukup positif dan adanya tugas tambahan Luhut Binsar Panjaitan sebagai Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi.
Namun, kata Sunarsip, masuknya Suharso Monoarfa sebagai Kepala Bappenas dinilai kurang tepat karena berasal dari partai. Suharso adalah politisi PPP.
"Beberapa posisi kurang pas seperti Suharso Monoarfa di Bappenas, kurang cocok," kata Sunarsip dalam wawancara dengan CNBC Indonesia.
Namun, bila dilihat dari rekam jejaknya, Suharso, yang menggantikan Bambang Brodjonegoro, mantan Menteri Keuangan, pernah mengembang jabatan sebagai Menteri PUPR di era SBY periode 2009-2011. Suharso adalah lulusan Fakultas Planologi ITB 1974-1978 lalu.
Selanjutnya, ia juga menyoroti pos krusial seperti Menteri Perdagangan yang dijabat politisi PKB, Agus Suparmanto. Nama Agus, dinilainya belum cukup dikenal publik, apalagi sektor perdagangan ini cukup strategis.
"Menteri di sektor perdagangan memang tidak banyak dikenal track recordnya," jelas dia.
(sef/sef) Next Article Tak Semua Menteri yang Ditunjuk Jokowi Pas dengan Posisinya?
Kepala Ekonom The Indonesia Economic Intelligence Sunarsip menyatakan, dilihat dari komposisinya, pos menteri ekonomi Jokowi sudah cukup bagus, mengkombinasikan dari kalangan profesional maupun politikus.
Dipertahankannya Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan di periode kedua pemerintahan cukup positif dan adanya tugas tambahan Luhut Binsar Panjaitan sebagai Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi.
Namun, kata Sunarsip, masuknya Suharso Monoarfa sebagai Kepala Bappenas dinilai kurang tepat karena berasal dari partai. Suharso adalah politisi PPP.
"Beberapa posisi kurang pas seperti Suharso Monoarfa di Bappenas, kurang cocok," kata Sunarsip dalam wawancara dengan CNBC Indonesia.
Namun, bila dilihat dari rekam jejaknya, Suharso, yang menggantikan Bambang Brodjonegoro, mantan Menteri Keuangan, pernah mengembang jabatan sebagai Menteri PUPR di era SBY periode 2009-2011. Suharso adalah lulusan Fakultas Planologi ITB 1974-1978 lalu.
Selanjutnya, ia juga menyoroti pos krusial seperti Menteri Perdagangan yang dijabat politisi PKB, Agus Suparmanto. Nama Agus, dinilainya belum cukup dikenal publik, apalagi sektor perdagangan ini cukup strategis.
"Menteri di sektor perdagangan memang tidak banyak dikenal track recordnya," jelas dia.
(sef/sef) Next Article Tak Semua Menteri yang Ditunjuk Jokowi Pas dengan Posisinya?
Most Popular