
Erick Thohir Ingin BUMN Banyak Melantai di Bursa Global
Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
25 October 2019 19:45

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri BUMN Erick Thohir mendorong lebih banyak perusahaan pelat merah tidak hanya mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia, melainkan juga di bursa saham luar negeri atau dual listing. Hal ini juga sejalan dengan keinginan dari pelaku pasar lebih banyak perusahaan BUMN menghimpun pendanaan dari pasar modal.
"Kalau saya berpikir tidak hanya di Indonesia, kalau kita bisa dual listing di London, why not?" kata Erick Thohir di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (25/10/2019).
Namun, kata Erick, IPO perusahaan BUMN adalah kebijakan strategis, dan ia akan meminta persetujuan Presiden Jokowi terlebih dahulu.
"Visinya tetap satu dari beliau [Presiden Jokowi], saya tidak bisa membuat hal tanpa persetujuan beliau, kebijakan ini pun semua beliau tahu karena memang kan kita pembantu presiden," kata pendiri Mahaka Media tersebut.
CNBC Indonesia mencatat beberapa emiten juga melakukan dual listing yakni PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) yang juga listing di New York Stock Exchange (NYSE) dan London Stock Exchange (LSE) sejak 1995.
PT Indosat Tbk (ISAT) listing di NYSE sejak 1994, kendati sudah delisting pada pertengahan 2013. Adapun PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) juga tercatat di Australian Stock Exchange (ASX). Di Bursa ASX ini, saham Antam diperdagangkan dalam bentuk Chess Depository Interests (CDI) di mana satu CDI mewakili 5 saham.
PT Timah Tbk (TINS) juga sempat tercatat di London Stock Exchange (LSE) meskipun menghapus pencatatan sahamnya (delisting) dari pada 12 Oktober 2006.
Dalam kesempatan terpisah, Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) mendorong lebih banyak perusahaan pelat merah mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia pada tahun depan.
Apalagi, Presiden Joko Widodo menitip mandat kepada Menteri BUMN periode 2019-2024, Erick Thohir agar perusahaan pelat merah bisa ekspansi ke pasar global.
"Bapak Erick Thohir Menteri BUMN. Membangun BUMN ekspansi ke pasar global adalah tugasnya beliau," kata Jokowi, di Istana Negara, Rabu (23/10/2019).
(hoi/hoi) Next Article Mengintip Gaya Erick Thohir Rapat Perdana dengan DPR RI
"Kalau saya berpikir tidak hanya di Indonesia, kalau kita bisa dual listing di London, why not?" kata Erick Thohir di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (25/10/2019).
Namun, kata Erick, IPO perusahaan BUMN adalah kebijakan strategis, dan ia akan meminta persetujuan Presiden Jokowi terlebih dahulu.
"Visinya tetap satu dari beliau [Presiden Jokowi], saya tidak bisa membuat hal tanpa persetujuan beliau, kebijakan ini pun semua beliau tahu karena memang kan kita pembantu presiden," kata pendiri Mahaka Media tersebut.
CNBC Indonesia mencatat beberapa emiten juga melakukan dual listing yakni PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) yang juga listing di New York Stock Exchange (NYSE) dan London Stock Exchange (LSE) sejak 1995.
PT Indosat Tbk (ISAT) listing di NYSE sejak 1994, kendati sudah delisting pada pertengahan 2013. Adapun PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) juga tercatat di Australian Stock Exchange (ASX). Di Bursa ASX ini, saham Antam diperdagangkan dalam bentuk Chess Depository Interests (CDI) di mana satu CDI mewakili 5 saham.
PT Timah Tbk (TINS) juga sempat tercatat di London Stock Exchange (LSE) meskipun menghapus pencatatan sahamnya (delisting) dari pada 12 Oktober 2006.
Dalam kesempatan terpisah, Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) mendorong lebih banyak perusahaan pelat merah mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia pada tahun depan.
Apalagi, Presiden Joko Widodo menitip mandat kepada Menteri BUMN periode 2019-2024, Erick Thohir agar perusahaan pelat merah bisa ekspansi ke pasar global.
"Bapak Erick Thohir Menteri BUMN. Membangun BUMN ekspansi ke pasar global adalah tugasnya beliau," kata Jokowi, di Istana Negara, Rabu (23/10/2019).
(hoi/hoi) Next Article Mengintip Gaya Erick Thohir Rapat Perdana dengan DPR RI
Most Popular