
Menteri Ini Yakin Nadiem Bisa 'Ngebut' Urus Pendidikan
Ferry Sandi, CNBC Indonesia
25 October 2019 16:03

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menilai kabinet kerja Indonesia Maju yang mulai bekerja minggu ini memiliki karakter gerak cepat. Hal ini dilihat dari banyaknya menteri yang berasal dari kalangan muda. Salah satunya mantan Bos Gojek Nadiem Makarim, sebagai menteri pendidikan dan kebudayaan (mendikbud).
Dengan portofolio bertahun-tahun membangun Gojek menjadi startup paling bernilai di Indonesia, Nadiem diharapkan bisa membawa banyak perubahan yang signifikan terhadap birokrasi di Kemendikbud. "Sangat optimistis, sangat optimistis. Energinya masih penuh, kecepatan tinggi. Dan itu saya kira ada di Pak Nadiem," kata Muhadjir (25/10).
Menurutnya, ada perbedaan fungsi antara Mendikbud yang dijabatnya dulu dengan kini. Dulu, Mendikbud hanya sebatas konsolidasi antara program-program yang sudah dibangun. Jauh berbeda dengan yang difungsikan saat ini.
"(Saat ini) Percepatan saya rasa. kalau saya dulu waktu ditugasi presiden kan, yang dipahami kan membangun konsolidasi KIP (Kartu Indonesia Pintar) yang belum optimal. Revitalisasi SMK yang belum. Pendidikan karakter belum. Sekarang percepatannya lah," sebut Muhadjir.
Perbedaan fungsi ini tidak lepas dari perubahan strategi yang dilakukan Jokowi. Muhadjir menggambarkan bahwa Presiden layaknya manajer sepak bola yang memiliki hak untuk mengatur strategi.
"Pak presiden kan sekarang sedang melakukan perubahan strategi dari periode pertama, kedua. Kalau saya menafsirkan beliau periode pertama defensif," paparnya.
"Dan setelah periode kemarin beliau konsolidasi, sekarang waktunya gunakan strategi menyerang. Dan untuk menyerang itu ya tentu saja dibutuhkan pemain-pemain yang punya karakter menyerang. kalau mau strategi defensif turunkan pemain-pemain yang tangguh dalam melakukan pertahanan," katanya.
(hoi/hoi) Next Article Ini Tantangan Sri Mulyani untuk Nadiem
Dengan portofolio bertahun-tahun membangun Gojek menjadi startup paling bernilai di Indonesia, Nadiem diharapkan bisa membawa banyak perubahan yang signifikan terhadap birokrasi di Kemendikbud. "Sangat optimistis, sangat optimistis. Energinya masih penuh, kecepatan tinggi. Dan itu saya kira ada di Pak Nadiem," kata Muhadjir (25/10).
Menurutnya, ada perbedaan fungsi antara Mendikbud yang dijabatnya dulu dengan kini. Dulu, Mendikbud hanya sebatas konsolidasi antara program-program yang sudah dibangun. Jauh berbeda dengan yang difungsikan saat ini.
Perbedaan fungsi ini tidak lepas dari perubahan strategi yang dilakukan Jokowi. Muhadjir menggambarkan bahwa Presiden layaknya manajer sepak bola yang memiliki hak untuk mengatur strategi.
"Pak presiden kan sekarang sedang melakukan perubahan strategi dari periode pertama, kedua. Kalau saya menafsirkan beliau periode pertama defensif," paparnya.
"Dan setelah periode kemarin beliau konsolidasi, sekarang waktunya gunakan strategi menyerang. Dan untuk menyerang itu ya tentu saja dibutuhkan pemain-pemain yang punya karakter menyerang. kalau mau strategi defensif turunkan pemain-pemain yang tangguh dalam melakukan pertahanan," katanya.
(hoi/hoi) Next Article Ini Tantangan Sri Mulyani untuk Nadiem
Most Popular