
Buka-Bukaan Menteri Nadiem Soal Orang RI: Kurang Gesit!
Lidya Julita S, CNBC Indonesia
28 November 2019 16:43

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengatakan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia masih perlu untuk ditingkatkan agar bisa bersaing dengan negara lain. Peningkatan ini dibutuhkan terutama di era perkembangan teknologi digital yang semua serba begitu cepat.
Menurutnya, salah satu permasalahan SDM di Indonesia adalah melambat dalam bekerja. Jadi, meski kemampuan baik jika tidak gesit maka akan tetap kalah dengan tenaga kerja negara lain.
"Kalau kita lihat, perekonomian RI itu drivernya adalah produktivitas SDM Kita. Tapi produktivitas bukan hanya sekedar konseptual tapi nyatanya, yakni juga kecepatan dalam bekerja," ujar Nadiem di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Kamis (28/11/2019).
Ia mencontohkan, salah satu perusahaan besar di Indonesia yang mengirimkan Perawatnya untuk menjadi tenaga kerja medis ke Jepang. Namun, baru tiga bulan, perawat tersebut dikembalikan lagi oleh Jepang ke dalam negeri.
Hal ini bukan karena kemampuan perawat yang tidak mumpuni, melainkan cara kerja nya yang masih lambat.
"Dalam waktu 3 bulan di kirim balik lagi ke sini (RI), lalu saya tanya kenapa? Dia bilang pengetahuannya baik, skill-nya baik, tapi dikembalikan lagi karena kecepatan mereka kurang," jelas Nadiem.
Ia menekankan, masalah kecepatan ini tidak hanya dibutuhkan dalam tenaga kerja medis saja tapi juga di semua bidang pekerjaan. Sehingga jika tidak diperbaiki maka Indonesia akan semakin tertinggal.
"Level produktifitas pekerjaan, mau dia pembantu rumah tangga atau insinyur sekalipun, itu butuh kecepatan," kata dia.
(dru) Next Article Menteri Ini Yakin Nadiem Bisa 'Ngebut' Urus Pendidikan
Menurutnya, salah satu permasalahan SDM di Indonesia adalah melambat dalam bekerja. Jadi, meski kemampuan baik jika tidak gesit maka akan tetap kalah dengan tenaga kerja negara lain.
"Kalau kita lihat, perekonomian RI itu drivernya adalah produktivitas SDM Kita. Tapi produktivitas bukan hanya sekedar konseptual tapi nyatanya, yakni juga kecepatan dalam bekerja," ujar Nadiem di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Kamis (28/11/2019).
![]() |
Hal ini bukan karena kemampuan perawat yang tidak mumpuni, melainkan cara kerja nya yang masih lambat.
"Dalam waktu 3 bulan di kirim balik lagi ke sini (RI), lalu saya tanya kenapa? Dia bilang pengetahuannya baik, skill-nya baik, tapi dikembalikan lagi karena kecepatan mereka kurang," jelas Nadiem.
Ia menekankan, masalah kecepatan ini tidak hanya dibutuhkan dalam tenaga kerja medis saja tapi juga di semua bidang pekerjaan. Sehingga jika tidak diperbaiki maka Indonesia akan semakin tertinggal.
"Level produktifitas pekerjaan, mau dia pembantu rumah tangga atau insinyur sekalipun, itu butuh kecepatan," kata dia.
(dru) Next Article Menteri Ini Yakin Nadiem Bisa 'Ngebut' Urus Pendidikan
Most Popular