Menteri Nadiem: Kita Hidup di Dua Dunia!
Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
16 December 2019 10:48
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menyampaikan kuliah umum pada acara Musyawarah Nasional ke-5 Ikatan Keluarga Alumni UII pada 14 Desember 2019 lalu.
Ia menyampaikan materi tentang Pendidikan Berdaya Saing Global.
Pada kesempatan tersebut, Nadiem bicara soal teknologi yang makin berkembang sangat pesat. Bahkan kini masyarakat hidup di dua dunia.
"Kalau lihat anak, Bapak-Ibu lebih jelas lagi, kita akan hidup di dua dunia," kata Nadiem dalam video Kemendikbud seperti dilansir, Senin (16/12/2019).
"Dunia nyata, yakni dunia fisik dan dunia digital. Dua kehidupan ini akan mengalami perubahan yang dinamis dan tak bisa diprediksi," imbuhnya.
Menurut Nadiem, banyak yang bilang saat ini harus mengajarkan anak-anak soal teknologi, tapi kenyataannya tidak demikian dan tidak benar.
"Tidak ada satupun anak yang diajarkan cara menggunakan teknologi, semua anak sudah lebih jago menggunakan teknologi dibandingkan orang dewasa," terangnya.
"Bayi pun bisa menggunakan aplikasi mudah di dalam smartphone, jangan khawatir mereka tidak kenal teknologi."
Justru yang harus dikhawatirkan adalah dampaknya. Menurut Nadiem memang ada dampak negatif yang ditimbulkan.
"Yang harus dikhawatirkan adalah apakah mereka bisa menangani dampak negatif dari teknologi pada saat umur mereka sangat muda, jadi mungkin itu yang harus di-guide dan diawasi orang tua, bukan cara menggunakannya," tegas Nadiem.
(dru) Next Article Menteri Ini Yakin Nadiem Bisa 'Ngebut' Urus Pendidikan
Ia menyampaikan materi tentang Pendidikan Berdaya Saing Global.
Pada kesempatan tersebut, Nadiem bicara soal teknologi yang makin berkembang sangat pesat. Bahkan kini masyarakat hidup di dua dunia.
 Foto: Mendikbud Nadiem Usul Kurikulum Baru (CNBC Indonesia TV) |
"Dunia nyata, yakni dunia fisik dan dunia digital. Dua kehidupan ini akan mengalami perubahan yang dinamis dan tak bisa diprediksi," imbuhnya.
Menurut Nadiem, banyak yang bilang saat ini harus mengajarkan anak-anak soal teknologi, tapi kenyataannya tidak demikian dan tidak benar.
"Tidak ada satupun anak yang diajarkan cara menggunakan teknologi, semua anak sudah lebih jago menggunakan teknologi dibandingkan orang dewasa," terangnya.
"Bayi pun bisa menggunakan aplikasi mudah di dalam smartphone, jangan khawatir mereka tidak kenal teknologi."
Justru yang harus dikhawatirkan adalah dampaknya. Menurut Nadiem memang ada dampak negatif yang ditimbulkan.
"Yang harus dikhawatirkan adalah apakah mereka bisa menangani dampak negatif dari teknologi pada saat umur mereka sangat muda, jadi mungkin itu yang harus di-guide dan diawasi orang tua, bukan cara menggunakannya," tegas Nadiem.
(dru) Next Article Menteri Ini Yakin Nadiem Bisa 'Ngebut' Urus Pendidikan
Most Popular