Hati-hati Pak Jokowi, Wamen Jangan Bikin Birokrasi Ribet
Wahyu Daniel, CNBC Indonesia
25 October 2019 12:21

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah mengumumkan nama-nama menteri di awal pekan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakhiri pekan ini dengan mengumumkan nama-nama Wakil Menteri. Ada 12 wakil menteri yang akan diangkat oleh Jokowi siang ini.
Kalangan pengusaha lewat Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), mengatakan penambahan posisi Wakil Menteri (Wamen) jangan sampai membuat birokrasi makin ribet.
"Untuk pengangkatan Menteri Kabinet Indonesia maju kita sudah berikan masukan dengan segala positif dan negatifnya. Untuk pengangkatan Wamen sejujurnya saya mengatakan tidak perlu-perlu banget. Kenapa kan sudah ada Deputi Menteri dan juga Dirjen-Dirjen. Tetapi kalau suatu Departemen begitu besar, urusannya rumit dan Menterinya belum pengalaman masih perlu belajar mungkin di situ diperlukan," kata Kedua Bidang Kebijakan Publik Apindo, Sutrisno Iwantono, kepada CNBC Indonesia, Jumat (25/10/2019).
Iwantono khawatir, penambahan wamen akan menambah birokrasi, dan juga menambah anggaran kementerian. Dalam situasi ekonomi saat ini, penambahan birokrasi dan anggaran perlu dihindari.
"Kita kesulitan keuangan, penerimaan negara minim. Jadi hindarkan pengeluaran tidak perlu. Pak Jokowi juga terus mengumandangkan deregulasi dan debirokratisasi," jelas Iwantono.
Bila memang Wamen sangat dibutuhkan, ujar Iwantono, harus dipilih orang-orang yang kompeten dan berpengalaman secara teknis, bukan ahli membuat kebijakan. Karena pembuatan kebijakan menjadi domain Presiden dan Menteri.
"Wamen ini diperlukan kalau menterinya memang masih baru dalam birokrasi, dan minim pengalaman teknis yang berkaitan dengan kementerian yang dipimpinnya," ujar Iwantono.
Kalangan pengusaha lewat Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), mengatakan penambahan posisi Wakil Menteri (Wamen) jangan sampai membuat birokrasi makin ribet.
"Untuk pengangkatan Menteri Kabinet Indonesia maju kita sudah berikan masukan dengan segala positif dan negatifnya. Untuk pengangkatan Wamen sejujurnya saya mengatakan tidak perlu-perlu banget. Kenapa kan sudah ada Deputi Menteri dan juga Dirjen-Dirjen. Tetapi kalau suatu Departemen begitu besar, urusannya rumit dan Menterinya belum pengalaman masih perlu belajar mungkin di situ diperlukan," kata Kedua Bidang Kebijakan Publik Apindo, Sutrisno Iwantono, kepada CNBC Indonesia, Jumat (25/10/2019).
Bila memang Wamen sangat dibutuhkan, ujar Iwantono, harus dipilih orang-orang yang kompeten dan berpengalaman secara teknis, bukan ahli membuat kebijakan. Karena pembuatan kebijakan menjadi domain Presiden dan Menteri.
"Wamen ini diperlukan kalau menterinya memang masih baru dalam birokrasi, dan minim pengalaman teknis yang berkaitan dengan kementerian yang dipimpinnya," ujar Iwantono.
Next Page
Wamen dari Partai
Pages
Most Popular