
Ini Penyebab Peringkat Doing Business Indonesia Mentok di 73

Lalu bagaimana posisi Indonesia dibandingkan dengan negara-negara tetangga di Asia Tenggara? Apakah kita masih tercecer jauh di belakang untuk peringkat kemudahan bisnis pada tahun 2020? Mari kita ulas!
Indonesia saat ini berada di posisi tengah-tengah di antara negara ASEAN, tidak terlalu unggul juga tidak terlalu kalah. Namun jika ruang lingkup kita kerucutkan pada tujuh negara utama ASEAN, Indonesia terhitung kalah dan hanya unggul terhadap Filipina.
Yang paling unggul tentu saja adalah Negeri Merlion yang bertahan di posisi kedua dunia, mengekor Selandia Baru. Malaysia dan Thailand sama-sama naik peringkat sebanyak 3 poin dan 6 poin, membawa mereka ke rangking 12 dan 21.
Peringkat kemudahan bisnis ketiga negara tersebut lebih baik dibandingkan negara-negara maju. Thailand yang di peringkat 21, misalnya, mengalahkan Jerman (22), Kanada (23), Jepang (29), China (31), Prancis (32), Swiss (36), Belanda (42), Belgia (46) hingga Italia (58).
Brunei Darussalam yang peringkatnya anjlok 11 poin berpeluang dilewati Indonesia karena kini berada di peringkat 66, setelah tahun lalu di peringkat 55. Turunnya peringkat negara monarki tersebut terjadi karena skornya melemah 1,93 poin.
Vietnam juga berpeluang terlewati oleh Indonesia, karena peringkatnya turun 1 posisi menjadi 70. Skornya hanya mengalami perbaikan sebesar 1,44 poin (ke 69,8) atau lebih lambat dari skor Indonesia yang membaik 1,64 poin (ke 73).
Yang layak diwaspadai adalah Filipina karena sukses menikung 29 negara, sehingga kini berada di posisi 95, setelah pada laporan Doing Business tahun lalu bercokol di 124. Jika konsistensi ini dijaga hingga membukukan lompatan serupa, bisa jadi Indonesia dilibas pada 2021.
Secara global, perbaikan Indonesia masih lebih baik dibandingkan dengan lima negara ini yang merosot di bawah peringkat Indonesia: Kostarika (turun dari 67 menjadi 74), Peru (dari 68 ke 76). Yunani (dari 72 menjadi 79), Kirgistan (dari 70 menjadi 80), dan Albania (dari 63 ke 82).
Apakah unggul dari negara-negara dengan produk domestik bruto kecil tersebut adalah capaian? Jelas tidak! Pemerintah harus kerja keras jika ingin mencapai rangking ease of doing business di angka 40 pada tahun 2020, sebagaimana ditargetkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
TIM RISET CNBC INDONESIA(ags/ags)