Jokowi Mau Tunjuk Milenial Jadi Wakil Menteri?

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
24 October 2019 18:37
Ada peluang anak muda usia 20-30 tahun mengisi posisi wakil menteri di jajaran pemerintahan.
Foto: Menteri Kabinet Indonesia Maju Menteri Jokowi (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) pernah mengungkapkan, akan ada jajaran menteri muda mengisi jajaran kabinet pada periode kedua pemerintahannya.

Dalam wawancara dengan salah satu stasiun televisi swasta, Jokowi kala itu pernah menyebut kalangan pembantunya akan diisi oleh kaum muda yang berusia 20 - 25 tahun.

"Bisa saja ada menteri umur 20-25 tahun. Tapi, dia harus mengerti manajerial, manajemen, mampu mengeksekusi program yang ada. Umur 30-an juga akan banyak," kata Jokowi, kala itu.

Namun, setelah kabinet baru diumumkan, ternyata cuma ada satu milenial yang terselip sebagai menteri yakni bekas pendiri GoJek, Nadiem Makarim.



Malah Presiden Jokowi tampaknya lebih banyak memilih dari kalangan partai dan orang-orang dengan latar belakang tentara, artinya ya masih begitu-begitu saja.

Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, pun membuka peluang akan ada anak muda usia 20-30 tahun mengisi posisi wakil menteri di jajaran pemerintahan.

"Mungkin saja nanti. Tapi kita akan lihat dulu seperti apa," kata Pratikno di Istana Merdeka, kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (24/10/2019).

Pratikno bahkan tak menutup peluang, ada beberapa kalangan anak muda yang akan mengisi posisi staf khusus presiden yang merupakan bawahan langsung Jokowi.

"Kalau tidak [di posisi wakil menteri], mungkin menjadi di Staf Khusus supaya tidak terlalu berhubungan langsung dengan birokrat," jelasnya.

Pratikno sebelumnya menjabarkan hal yang menjadi dasar pertimbangan Jokowi tidak memilih menteri muda untuk masuk dalam jajaran kabinetnya.

"Kita berpikir jangan sampe anak-anak muda yang pengalamannya belum kuat," kata Pratikno.

Pratikno mengakui, kalangan anak muda memang sempat menjadi salah satu pertimbangan Jokowi untuk dikukuhkan sebagai menteri periode kedua pemerintahannya. Namun, akhirnya dibatalkan.

"Kalau kita menemukan anak muda yang pengalaman birokrasinya kuat ya jalan. Tapi kalau nggak menemukan jangan sampe nanti malah justru men-downgrade dia," jelasnya.

"Justru dalam usia potensial, generasi muda potensial kita beri tugas yg berat, dia malah tidak perform, kan dia kasihan. Intinya begitu. Presiden berusaha keras mencari," tegasnya.

[Gambas:Video CNBC]


(wed/wed) Next Article Jokowi Terbitkan Perpres, Menteri PAN-RB Boleh Punya Wakil

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular