Pengakuan Sri Mulyani: Defisit Bisa Melebar dari 1,76%

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
24 October 2019 13:53
Sri Mulyani Indrawati tak memungkiri bahwa ada kemungkinan defisit kas keuangan negara tahun depan akan melebar dari yang diperkirakan.
Foto: Sri Mulyani (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati tak memungkiri bahwa ada kemungkinan defisit di APBN 2020 melebar dari yang diperkirakan sebelumnya.

Hal tersebut dikemukakan bendahara negara usai menghadiri Sidang Kabinet Paripurna di Istana Merdeka, kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (24/10/2019).

"Kita melihat defisit kemungkinan akan melebar," kata Sri Mulyani di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.

Sri Mulyani mengemukakan proyeksi tersebut tak lepas dari adanya tekanan dari penerimaan negara mengingat tantangan yang terjadi di sektor manufaktur maupun pertambangan.

Kemungkinan terjadinya pelebaran defisit pun sudah diperkirakan sejak jauh. Tahun ini saja, Sri Mulyani menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 144/PMK.05.2019

Ternyata aturan yang diteken Sri Mulyani itu di tanda tangani pada 17 Oktober 2019. Aturan ini tentang perkiraan defisit dan tambahan pembiayaan defisit APBN 2019.

Meski begitu, Sri Mulyani menjamin bahwa upaya pemerintah untuk mencari pembiayaan dalam rangka menutup defisit tidak akan sebesar yang diperkirakan dan akan tetap dijaga.

"Kita akan tetap kombinasikan dengan kombinasi domestik dan internasional," kata Sri Mulyani

"Saat ini secara internasional, suku bunga sangat rendah jadi ini akan memberikan opportunity kepada kita untuk mencari pembiayaan yang paling baik bagi kita," katanya.

Sebagai informasi, pemerintah sendiri menargetkan defisit anggaran sebesar 1,76% terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2020 atau senilai Rp 307,2 triliun.
(dru) Next Article Sri Mulyani, Defisit Dramatis APBN & Beban 10 Tahun ke Depan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular