Halo Pak Airlangga, Tugas Berat Menanti Sebagai Menko Ekonomi
Tirta Citradi, CNBC Indonesia
23 October 2019 09:47

Masalah lain yang juga ditanyakan oleh Jokowi kepada Airlangga adalah soal neraca dagang Indonesia yang defisit. Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), dalam periode Januari-September tahun ini, defisit neraca dagang mencapai US$ 1,95 miliar. Lebih rendah dibandingkan dengan tahun lalu yang mencapai US$ 3,82 miliar.
Kalau dilihat-lihat penyebab defisit neraca dagang RI dalam dua tahun terakhir adalah impor hasil minyak yang sangat tinggi. Bahkan impor hasil minyak Indonesia mencatatkan defisit yang lebih dalam dari impor minyak mentah.
Sejak Januari-September 2019, defisit neraca dagang untuk pos minyak mentah Indonesia tercatat mencapai US$ 2,73 miliar sedangkan defisit untuk pos hasil minyak mencapai US$ 8,59 miliar.
Defisit neraca dagang juga terjadi di tahun 2014 yang mencapai US$ 2,2 miliar. Namun saat itu Menteri Keuangan yang menjabat Bambang Brodjonegoro mengambil kebijakan fiskal yang mendorong ekspor dan mengurangi impor yang tertuang dalam empat langkah kebijakan.
Empat langkah kebijakan tersebut meliputi penerapan Bea Masuk Anti-Dumping Sementara dan Bea Masuk Tindak Pengamanan Sementara untuk mengurangi derasnya arus impor komoditas dari negara luar.
Kedua memberikan tax allowance untuk eksportir yang mengekspor 30% produksinya. Ketiga memberikan stimulus fiskal berupa pembebasan Pajak Petambahan Nilai industri galangan kapal hingga mendorong kebijakan biodiesel untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor BBM yang selama ini membuat defisit neraca dagang membengkak.
BBM merupakan bahan baku dari aktivitas ekonomi RI sehari-hari. Ketergantungan kita terhadap bahan bakar ini serta status Indonesia yang berubah menjadi net importir minyak sejak kurang lebih tujuh tahun lalu membuat neraca dagang seolah dihantui defisit.
Mendongkrak ekspor serta mengurangi ketergantungan impor BBM tentu jadi agenda utama untuk menekan defisit neraca dagang yang terjadi dalam dua tahun ini.
Dari dua pertanyaan Jokowi ke Airlangga, dapat kita ketahui ternyata PR perekonomian Indonesia ke depannya bukan hal yang gampang ya. Ini baru dua, masih ada lagi PR-PR lain tentunya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/twg)
![]() |
Sejak Januari-September 2019, defisit neraca dagang untuk pos minyak mentah Indonesia tercatat mencapai US$ 2,73 miliar sedangkan defisit untuk pos hasil minyak mencapai US$ 8,59 miliar.
![]() |
Empat langkah kebijakan tersebut meliputi penerapan Bea Masuk Anti-Dumping Sementara dan Bea Masuk Tindak Pengamanan Sementara untuk mengurangi derasnya arus impor komoditas dari negara luar.
BBM merupakan bahan baku dari aktivitas ekonomi RI sehari-hari. Ketergantungan kita terhadap bahan bakar ini serta status Indonesia yang berubah menjadi net importir minyak sejak kurang lebih tujuh tahun lalu membuat neraca dagang seolah dihantui defisit.
Mendongkrak ekspor serta mengurangi ketergantungan impor BBM tentu jadi agenda utama untuk menekan defisit neraca dagang yang terjadi dalam dua tahun ini.
Dari dua pertanyaan Jokowi ke Airlangga, dapat kita ketahui ternyata PR perekonomian Indonesia ke depannya bukan hal yang gampang ya. Ini baru dua, masih ada lagi PR-PR lain tentunya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/twg)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular