So... AHY Bakalan Jadi Menteri di Kabinet Jokowi Nih?

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
18 October 2019 06:18
So... AHY Bakalan Jadi Menteri di Kabinet Jokowi Nih?
Foto: Dokumentasi Sekretariat Kabinet
Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono menjadi salah satu sosok yang dijagokan akan menjadi menteri dalam kabinet Jokowi-Ma'ruf. Kabar itu telah dikonfirmasi oleh sejumlah kalangan antara lain Tenaga Ahli Kedeputian IV Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin.

Menurut dia, AHY berpotensi masuk ke dalam kabinet Jokowi-Ma'ruf. Ia pun berharap AHY dapat memperkuat kabinet mendatang.

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat yang juga Wakil Ketua MPR RI Syarief Hasan mengaku Partai Demokrat menyerahkan sepenuhnya kepada Jokowi. Hal itu disampaikan Syarief ketika ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (16/10/2019).

Lantas posisi apa yang pas untuk AHY? Hasil polling Detik.com melalui program 'Bantu Jokowi Cari Menteri' mencatat AHY sebagai salah satu kandidat menteri pemuda dan olahraga. Ia meraih 21,1% suara dan berada di urutan kedua. 



Posisi teratas ditempati Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Erick Thohir. Sementara urutan ketiga hingga keenam berturut-turut adalah legenda bulu tangkis Susy Susanti, politikus PDIP Maruarar Sirait, Ketua Umum PKPI Diaz Hendropriyono, dan politikus PKB Abdul Kadir Karding.

Berawal dari militer, AHY membangun reputasi sebagai politisi selepas memutuskan untuk bertarung dalam Pilkada DKI Jakarta 2017. Saat itu, AHY yang berpasangan dengan Sylviana Murni harus takluk atas Anies-Sandi.



Kemudian, AHY ditunjuk sebagai Komandan Kogasma Partai Demokrat dengan tugas mengomandoi partai selama masa Pemilu 2019. Setelah itu, AHY ditunjuk sebagai wakil ketua umum partai berlambang bintang mercy tersebut oleh sang ayah, Susilo Bambang Yudhoyono.

Kabar AHY sebagai waketum hadir tak lama setelah SBY menemui Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (10/10/2019). Dalam keterangan pers setelah pertemuan, Jokowi mengatakan banyak hal yang didiskusikan.

"Banyak, terutama yang berkaitan dengan situasi eksternal. Dari sisi ekonomi yang kita semuanya harus hati-hati karena adanya perlambatan ekonomi dunia dan masalah yang berkaitan dengan dunia yang kelihatannya menuju sebuah resesi," kata Jokowi kepada awak media.

[Gambas:Video CNBC]



Ada momen menarik di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (17/10/2019). Mantan Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Erick Thohir menemui Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Dalam kesempatan itu, Erick melontarkan harapan terhadap susunan Jokowi-Ma'ruf.

"Saya selalu bilang, siapa pun yang terpilih, saya berharap orang-orang yang 'berkeringat' kemarin dan yang penting punya track record yang baik," kata Erick.

Kendati demikian, pendiri Mahaka Group itu tidak mengelaborasi maksud orang-orang yang 'berkeringat'. Namun, jika merujuk kepada posisi Erick, maksudnya adalah orang-orang yang berjuang memenangkan Jokowi-Ma'ruf dalam Pilpres 2019.

Perihal kabar akan menjadi menteri dalam kabinet nanti, Erick enggan berspekulasi.

"Ya kita lihat yang dekat dulu," kata Erick ketika disinggung kesiapannya untuk menjadi menteri.

Dalam program 'Bantu Jokowi Cari Menteri' yang dilakukan Detikcom, kalangan pembaca memasukkan nama Erick ke sejumlah posisi strategis. Namun, patut dicatat pada akhirnya pemilihan menteri adalah hak prerogatif presiden.

Dari hasil polling final, Erick masuk ke dalam calon Menteri Pertahanan terkuat kedua dengan perolehan 9,06%, di bawah Panglima TNI Hadi Tjahjanto (68,78%). Ia juga menjadi calon menteri perdagangan terkuat dengan perolehan 44,04% di atas Dirut Bulog Budi Waseso (25,94%).



Sementara untuk posisi menpora, Erick menjadi kandidat terkuat dengan perolehan 46,56% di atas Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (21,1%).

Tak hanya itu, Ia juga menjadi kandidat Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral dengan perolehan 8,27% di bawah Wamen ESDM Arcandra Tahar (57,04%) dan ekonom senior yang juga pendiri INDEF Faisal Basri (22,81%).

Pendiri lembaga survei KedaiKOPI Hendri Satrio menilai pernyataan Erick merupakan respons terhadap kemungkinan oposisi bergabung ke dalam koalisi pemerintah.

"Tapi saya setuju dengan Erick bahwa orang-orang yang berkeringat harus bisa diakomodasi," kata Hendri seperti dilansir detik.com.

Kendati demikian, dia menyebut kenyamanan dalam berpolitik juga harus diakomodasi. Orang-orang berkeringat adalah masa lalu, sementara orang-orang yang akan membuat nyaman politik dan kekuasaan adalah perjalanan masa depan.

"Maka itu yang akan terjadi nantinya antara orang yang berkeringat versus orang yang bisa mendatangkan kenyamanan berpolitik," ujar Hendri.

"Kelihatannya penguasa saat ini akan memilih orang-orang yang akan membuat nyaman kekuasaan dibandingkan dengan orang-orang yang berkeringat. Terima kasih untuk orang-orang yang berkeringat, selamat datang untuk orang-orang yang akan membawa kenyamanan dalam berkuasa," katanya.

[Gambas:Video CNBC]



Next Page
Berkeringat
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular