
Kabar AHY Jadi Menteri Jokowi & Respon Mengejutkan Demokrat
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
17 October 2019 06:34

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono disebut-sebut bakal menjadi salah satu menteri dalam kabinet Jokowi-Ma'ruf. Salah satu pihak yang mengonfirmasi hal itu adalah Tenaga Ahli Kedeputian IV Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin.
Menurut dia, AHY berpotensi masuk ke dalam kabinet Jokowi-Ma'ruf. Ia pun berharap AHY dapat memperkuat kabinet mendatang.
Merespons hal itu, kata Wakil Ketua Umum Partai Demokrat yang juga Wakil Ketua MPR RI Syarief Hasan mengaku Partai Demokrat menyerahkan sepenuhnya kepada Jokowi. Hal itu disampaikan Syarief ketika ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (16/10/2019).
Lantas posisi apa yang pas untuk AHY? Hasil polling Detik.com melalui program 'Bantu Jokowi Cari Menteri' mencatat AHY sebagai salah satu kandidat menteri pemuda dan olahraga. Ia meraih 21,1% suara dan berada di urutan kedua.
Berawal dari militer, AHY membangun reputasi sebagai politisi selepas memutuskan untuk bertarung dalam Pilkada DKI Jakarta 2017. Saat itu, AHY yang berpasangan dengan Sylviana Murni harus takluk atas Anies-Sandi.
Kemudian, AHY ditunjuk sebagai Komandan Kogasma Partai Demokrat dengan tugas mengomandoi partai selama masa Pemilu 2019. Setelah itu, AHY ditunjuk sebagai wakil ketua umum partai berlambang bintang mercy tersebut oleh sang ayah, Susilo Bambang Yudhoyono.
Hal itu disampaikan oleh Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief di Jakarta, Kamis (10/10/2019).
"Ya sudah waketum. Tapi nunggu pengesahan Depkum HAM (Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, red)," ujarnya.
Menurut Andi, AHY sudah mengemban jabatan waketum selama dua bulan belakangan. Semua itu, lanjut dia, merupakan hak prerogatif SBY sebagai ketua umum yang juga menjabat sebagai ketua dewan pembina.
Kabar AHY sebagai waketum hadir tak lama setelah SBY menemui Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (10/10/2019). Dalam keterangan pers setelah pertemuan, Jokowi mengatakan banyak hal yang didiskusikan.
"Banyak, terutama yang berkaitan dengan situasi eksternal. Dari sisi ekonomi yang kita semuanya harus hati-hati karena adanya perlambatan ekonomi dunia dan masalah yang berkaitan dengan dunia yang kelihatannya menuju sebuah resesi," kata Jokowi kepada awak media.
(miq/miq) Next Article Gagal Jadi Menteri Jokowi, AHY: Ada Rasa Kecewa
Menurut dia, AHY berpotensi masuk ke dalam kabinet Jokowi-Ma'ruf. Ia pun berharap AHY dapat memperkuat kabinet mendatang.
Merespons hal itu, kata Wakil Ketua Umum Partai Demokrat yang juga Wakil Ketua MPR RI Syarief Hasan mengaku Partai Demokrat menyerahkan sepenuhnya kepada Jokowi. Hal itu disampaikan Syarief ketika ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (16/10/2019).
Posisi teratas ditempati Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Erick Thohir. Sementara urutan ketiga hingga keenam berturut-turut adalah legenda bulu tangkis Susy Susanti, politikus PDIP Maruarar Sirait, Ketua Umum PKPI Diaz Hendropriyono, dan politikus PKB Abdul Kadir Karding.
Berawal dari militer, AHY membangun reputasi sebagai politisi selepas memutuskan untuk bertarung dalam Pilkada DKI Jakarta 2017. Saat itu, AHY yang berpasangan dengan Sylviana Murni harus takluk atas Anies-Sandi.
Kemudian, AHY ditunjuk sebagai Komandan Kogasma Partai Demokrat dengan tugas mengomandoi partai selama masa Pemilu 2019. Setelah itu, AHY ditunjuk sebagai wakil ketua umum partai berlambang bintang mercy tersebut oleh sang ayah, Susilo Bambang Yudhoyono.
Hal itu disampaikan oleh Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief di Jakarta, Kamis (10/10/2019).
"Ya sudah waketum. Tapi nunggu pengesahan Depkum HAM (Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, red)," ujarnya.
Menurut Andi, AHY sudah mengemban jabatan waketum selama dua bulan belakangan. Semua itu, lanjut dia, merupakan hak prerogatif SBY sebagai ketua umum yang juga menjabat sebagai ketua dewan pembina.
Kabar AHY sebagai waketum hadir tak lama setelah SBY menemui Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (10/10/2019). Dalam keterangan pers setelah pertemuan, Jokowi mengatakan banyak hal yang didiskusikan.
"Banyak, terutama yang berkaitan dengan situasi eksternal. Dari sisi ekonomi yang kita semuanya harus hati-hati karena adanya perlambatan ekonomi dunia dan masalah yang berkaitan dengan dunia yang kelihatannya menuju sebuah resesi," kata Jokowi kepada awak media.
(miq/miq) Next Article Gagal Jadi Menteri Jokowi, AHY: Ada Rasa Kecewa
Most Popular