
Emil Salim Tanya RI Kalah Saing dengan Vietnam, Ini Kata JK
Ferry Sandi, CNBC Indonesia
17 October 2019 16:26

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mendapat pertanyaan soal isu yang kini sedang hangat soal Indonesia kalah bersaing dengan Vietnam. Pertanyaan meluncur dari mulut ekonom Emil Salim dalam acara dialog 100 ekonom bersama Wakil Presiden JK di Jakarta, Kamis (17/10)
"Kenapa daya saing RI Kalah dengan Vietnam?" tanya Emil.
Merespons pertanyaan itu, JK langsung menjawab. Ia bilang akar masalahnya terjadi sejak tahun 2000, telah terjadi penurunan ekonomi Indonesia pasca krisis dan, ekonomi dunia.
Untuk bangkit, ekonomi Indonesia sangat bergantung pada produk ekspor mineral dan batu bara, termasuk sawit. Sektor ini rentan pada penurunan harga yang bisa berdampak pada sektor lainnya seperti perpajakan dan lainnya. Sedangkan, pengembangan industri manufaktur yang bernilai tambah tak berkembang baik.
Di sisi lain, ada persoalan sumber daya manusia soal skill dan persoalan pengembangan infrastruktur yang banyak mandek pasca krisis 1998.
JK juga memberikan catatan soal posisi Vietnam yang memang berlandaskan sebagai negara sosialis, yang berbeda dengan Indonesia. Sebagai negara sosialis ada kemudahan pemerintah Vietnam, termasuk soal lahan dan sebagainya.
"Vietnam masih sosialis, mereka bisa mengontrol sistem daripada kita," kata JK.
Vietnam menikmati limpahan pasar ekspor hingga relokasi pabrik dari China pada 2018. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengungkapkan, hal yang ironis. Indonesia tak bisa menikmati adanya relokasi pabrik dari China.
"World Bank menyampaikan, dari 33 industri China yang relokasi, itu 23 relokasi ke Vietnam, yang 10 itu terpencar di negara-negara ASEAN lain seperti Kamboja, Myanmar, Thailand, Malaysia, tidak satupun di Indonesia," kata Luhut di Jakarta, Rabu (4/9).
(hoi/hoi) Next Article RI Keok dengan Vietnam Soal Investasi, Ini Kata Dubes RI
"Kenapa daya saing RI Kalah dengan Vietnam?" tanya Emil.
Merespons pertanyaan itu, JK langsung menjawab. Ia bilang akar masalahnya terjadi sejak tahun 2000, telah terjadi penurunan ekonomi Indonesia pasca krisis dan, ekonomi dunia.
Di sisi lain, ada persoalan sumber daya manusia soal skill dan persoalan pengembangan infrastruktur yang banyak mandek pasca krisis 1998.
JK juga memberikan catatan soal posisi Vietnam yang memang berlandaskan sebagai negara sosialis, yang berbeda dengan Indonesia. Sebagai negara sosialis ada kemudahan pemerintah Vietnam, termasuk soal lahan dan sebagainya.
"Vietnam masih sosialis, mereka bisa mengontrol sistem daripada kita," kata JK.
Vietnam menikmati limpahan pasar ekspor hingga relokasi pabrik dari China pada 2018. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengungkapkan, hal yang ironis. Indonesia tak bisa menikmati adanya relokasi pabrik dari China.
"World Bank menyampaikan, dari 33 industri China yang relokasi, itu 23 relokasi ke Vietnam, yang 10 itu terpencar di negara-negara ASEAN lain seperti Kamboja, Myanmar, Thailand, Malaysia, tidak satupun di Indonesia," kata Luhut di Jakarta, Rabu (4/9).
(hoi/hoi) Next Article RI Keok dengan Vietnam Soal Investasi, Ini Kata Dubes RI
Most Popular