3 Pernyataan Sikap Politik Prabowo di Rakernas Gerindra

Redaksi, CNBC Indonesia
16 October 2019 14:45
Sikap politik Prabowo disampaikan Juru Bicara Prabowo, yaitu Dahnil Anzar Simanjuntak.
Foto: Prabowo Subianto di Holten Sultan, Jakarta, (17/2/2019). (Reuters/Willy Kurniawan)
Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Dewan Pembina yang juga Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya Prabowo Subianto telah menyampaikan sikap politik dalam dalam rapat pimpinan nasional di Padepokan Garuda Yaksa, Desa Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (16/10/2019).

Kendati demikian, dari tiga poin yang disampaikan Prabowo, tidak ada sikap politik terkait apakah Gerindra tetap menjadi oposisi atau bergabung ke dalam koalisi pemerintahan Jokowi-Ma'ruf. Demikian dilaporkan detik.com, Rabu (16/10/2019).

Sikap politik pertama, menurut Juru Bicara Prabowo Dahnil Anzar Simanjuntak, adalah Prabowo sudah menyerahkan konsepsi terkait dorongan besar ekonomi Indonesia dengan semangat ketahanan pangan-energi, pertahanan, dan keamanan yang kuat.

Sikap politik kedua, lanjut Dahnil, bila Jokowi ingin menggunakan konsepsi itu, Prabowo mempersilakan. Baik itu bersama-sama dengan Gerindra maupun Prabowo ataupun tanpa Gerindra dan Prabowo.

"Yang jelas, Pak Prabowo siap bekerja sama untuk kepentingan NKRI," ujar Dahnil.

Sikap politik ketiga, lanjut dia, Prabowo memutuskan untuk tetap menjaga kerukunan kehidupan berbangsa dan bernegara. Caranya dengan terus memelihara silaturahmi dan komunikasi untuk musyawarah mufakat bagi kepentingan bangsa dan negara.

"Jadi Pak Prabowo sampaikan tiga sikap politik itu sebagai sikap beliau," kata Dahnil.

Sikap politik tersebut disampaikan Prabowo dalam Rapimnas Gerindra yang digelar tertutup. Awak media hanya diperbolehkan mengambil gambar sebentar untuk kemudian menunggu di depan Padepokan Garuda Yaksa.

Sebelum rapimnas, Prabowo menggencarkan komunikasi politik dengan berbagai pihak. Mulai dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (11/10/2019), hingga Ketua Umum Partai Golongan Karya Airlangga Hartarto di kantor DPP, Jakarta, Selasa (15/10/2019).

Selepas bertemu Prabowo, Jokowi mengonfirmasi kemungkinan Gerindra bergabung ke dalam koalisi pemerintah Jokowi-Ma'ruf. Namun, menurut Jokowi, semua itu belumlah final, tergantung dinamika yang ada.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, masuknya Gerindra ke dalam koalisi pemerintah Jokowi-Ma'ruf tidaklah gratis. Partai berlambang Burung Garuda itu disebut-sebut meminta jatah tiga kursi menteri antara lain menteri pertanian.

Kader-kader yang diajukan Gerindra antara lain eks cawapres Koalisi Indonesia Adil dan Makmur Sandiaga Uno. Ditemui di kediamannya di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2019), Sandi memberikan jawaban normatif perihal rumor itu.

"Jadi, kalau itu (pembentukan kabinet) kan (hak) prerogatif presiden. Prerogatif presiden ya kita hormati, kita hargai," ujarnya menjawab pertanyaan apakah menolak jika ditunjuk jadi menteri.

[Gambas:Video CNBC]


(miq/dru) Next Article Gerindra Akui Prabowo Punya Lahan di Ibu Kota Baru

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular