Ini Dia 10 Barang Andalan Ekspor RI di September 2019
15 October 2019 17:54

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor sepanjang September 2019 sebesar US$ 14,10 miliar. Nilai ini turun 1,29% dibandingkan ekspor Agustus sebesar US$ 14,28 miliar.
Kepala BPS Suhariyanto menyebutkan, jika dibandingkan dengan September 2018, maka ekspor turun 5,74%. Penurunan terjadi karena ekspor non migas turun 1,03% dan ekspor migas turun 5,17%.
"turun ekspor untuk logam mulia, pakaian jadi tekstil dan peralatan listrik. Sedangkan ekspor yang naik komoditas buah-buahan tahunan, tembakau dan tanaman obat aromatic," ujarnya di Gedung BPS, Selasa (15/10/2019).
Sedangkan untuk tujuan ekspor Indonesia tertinggi masih ke China, kemudian disusul Taiwan serta India. Ekspor ke China selama September naik US$ 136,4 juta, ke Taiwan US$ 73,7 juta dan ke India naik US$ 56 juta.
Kemudian penurunan ekspor tertinggi terjadi ke negara Amerika Serikat US$ 113,1 juta, ke Swiss turun US$ 91,9 juta dan ke Hong Kong turun US$ 63,9 juta.
Secara kumulatif Januari-September 2019, nilai ekspor Indonesia mencapai US$ 124,17 miliar atau turun 8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
"Berdasarkan golongan utama turun karena penurunan bahan bakar mineral, lemak nabati dan hewani," kata dia.
Berikut 10 Barang Ekspor terbanyak Indonesia sepanjang September 2019:
(dru)
Kepala BPS Suhariyanto menyebutkan, jika dibandingkan dengan September 2018, maka ekspor turun 5,74%. Penurunan terjadi karena ekspor non migas turun 1,03% dan ekspor migas turun 5,17%.
"turun ekspor untuk logam mulia, pakaian jadi tekstil dan peralatan listrik. Sedangkan ekspor yang naik komoditas buah-buahan tahunan, tembakau dan tanaman obat aromatic," ujarnya di Gedung BPS, Selasa (15/10/2019).
Sedangkan untuk tujuan ekspor Indonesia tertinggi masih ke China, kemudian disusul Taiwan serta India. Ekspor ke China selama September naik US$ 136,4 juta, ke Taiwan US$ 73,7 juta dan ke India naik US$ 56 juta.
Kemudian penurunan ekspor tertinggi terjadi ke negara Amerika Serikat US$ 113,1 juta, ke Swiss turun US$ 91,9 juta dan ke Hong Kong turun US$ 63,9 juta.
Secara kumulatif Januari-September 2019, nilai ekspor Indonesia mencapai US$ 124,17 miliar atau turun 8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
"Berdasarkan golongan utama turun karena penurunan bahan bakar mineral, lemak nabati dan hewani," kata dia.
Berikut 10 Barang Ekspor terbanyak Indonesia sepanjang September 2019:
- Lemak dan minyak hewani/nabati US$ 1,5 miliar naik 11,53% dari Agustus 2019 US$ 1,3 miliar
- Mesin dan peralatan listrik US$ 729,3 juta, turun 6,53% dari US$ 780,3 juta di Agustus 2019
- Kendaraan dan bagiannya US$ 739,7 juta, turun 10,32% dari US$ 824,8 juta di Agustus 2019.
- Besi dan baja US$ 743,5 juta, naik 19,5% dari US$ 624 juta di Agustus 2019.
- Perhiasan dan Permata US$ 563,3 juta atau turun 32,6% dari bulan lalu US$ 835,7 juta
- Karet dan barang dari karet US$ 489,2 juta atau turun 10,63% dari bulan lalu US$ 547,4 juta
- Pakaian jadi bukan rajutan US$ 340,4 juta, turun 18,69 dari US$ 418,6 juta.
- Bijih, kerak dan abu logam US$ 405,3 juta, naik 193% dibandingkan Agustus 2019 sebesar US$ 138,3 juta
- Berbagai makanan olahan US$ 181,3 juta atau naik 72,56% dari bulan lalu US$ 105,1 juta
- Kapal laut US$ 85,5 juta, naik 453% dari US$ 15,5 juta di Agustus 2019.
Artikel Selanjutnya
Streaming: Tsunami Impor Tekstil yang Bikin Sri Mulyani Kesal
(dru)