Terungkap, Eropa Terancam dengan Kehadiran Sawit RI

Anisatul Hikmah, CNBC Indonesia
15 October 2019 14:48
Eropa terancam dengan kehadiran sawit dan biodiesel RI
Foto: Launching Bahan Bakar B 30 (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Hubungan Perdagangan Indonesia dengan Uni Eropa (UE) memburuk akibat komoditas kelapa sawit. Pemerintah saat ini tengah berupaya mencari dukungan internasional untuk penggunaan minyak kelapa sawit sebagai Bahan Bakar Nabati atau biodiesel.

Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) FX Sutijastoto mengatakan sawit adalah komoditas yang memiliki keunggulan menghasilkan bioenergy lima kali lipat dibandingkan biofuel negara Eropa. "Begitu sawit datang mereka terancam, nah itu masalahnya," ungkap Sutijastoto.



Menurutnya Indonesia harus pandai-pandai melakukan diplomasi energy. Diplomasi dengan Eropa juga terus berjalan karena saling memerlukan satu sama lain. Kerjasama bilateral dilakukan dengan berbagai negara, karena negara lain juga memerlukan, misalnya China, Jepang.

Amerika Serikat (AS), imbuh Sutijastoto, kaya akan bioethanol. Indonesia memiliki program bioethanol atau E2. Ini bisa menjadi peluang kerjasama bilateral. Apalagi hubungan dagang AS dan China juga kurang baik.

"Ini tantangan, kita justru membangun market di dalam negeri tetapi kita mengajak kerjasama bilateral," imbuhnya.



Pihaknya tidak berharap hubungan dengan AS akan menyerap sawit Indonesia. Namun setidaknya membantu Indonesia agar tidak terus-terusan diganggu perihal sawit ini. "Kalau bisa menyerap ya lebih bagus," katanya. 




(gus/gus) Next Article Pantang Mundur, RI Lanjut Gugat Uni Eropa ke WTO Soal Sawit

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular