Perluas Ekspor ke Afrika, Ini Strategi dari LPEI

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
14 October 2019 19:32
Indonesia Eximbank menyatakan negara Ghana bisa menjadi hub atau pusat perluasan ekspor RI ke benua Afrika.
Foto: Para Petinggi Industri Kelapa Duduk Bareng Berbicara Tentang Ekspor Industri Kelapa. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia- Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank menyatakan negara Ghana bisa menjadi hub atau pusat dalam rangka perluasan ekspor RI ke benua Afrika. 

Ketua Dewan Direktur merangkap Direktur Eksekutif LPEI Sinthya Roesly mengatakan bersama dengan Ghana, Indonesia bisa membangun knowledge sharing. Selain itu Ghana juga juga bisa membuka akses, dan menjadi titik masuk ke pasar Afrika.

"Indonesia masih belum spesifik masuk ke Afrika. Itulah yg mulai mentriger kita masuk ke pasar non tradisional. Afrika dari sisi tropical saling support, karena kita import oil banyak dari sana," kaya Shintya, Senin (14/10/2019).

Dengan perkembangan pemerintah di Ghana yang semakin maju, peluang kerja sama semakin terbuka lebar, termasuk peluang investasi ke negara tersebut. Apalagi LPEI mencatat selama ini Indonesia masih defisit dengan beberapa negara di Afrika.

"Mereka bisa jadi next investment destination. Goverment mindset juga sudah mulai improve. Konteks politik negara tujuan juga kami lihat, karena kami mencari fokus sektornya," katanya.


Sebelumnya Indonesia Eximbank memiliki berbagai strategi untuk menggenjot pembiayaan berorientasi ekspor ke negara-negara Afrika.

Salah satu strategi tersebut adalah semi-concessional loan (pinjaman lunak) untuk penugasan khusus dengan Afrika sebagai salah satu wilayah utama. Strategi ini dikenal sebagai National Interest Account (NIA) atau Penugasan Khusus Ekspor (PKE).

NIA sebagai pinjaman lunak di Indonesia adalah penugasan yang diberikan Pemerintah kepada LPEI untuk menyediakan Pembiayaan Ekspor atas transaksi atau proyek yang secara komersial sulit dilaksanakan, tetapi dianggap perlu oleh Pemerintah untuk menunjang kebijakan atau Program Ekspor Nasional.

Saat ini NIA memang tengah fokus mendorong eksportir Indonesia untuk melakukan penetrasi pasar baru yang salah satunya adalah Afrika. Beberapa proyek yang telah dibiayai adalah fasilitas kepada PT Dirgantara Indonesia untuk pembelian pesawat CN 235 oleh negara Senegal dan PT Wijaya Karya untuk pembangunan Logemont di Aljazair masing-masing senilai Rp 147 Miliar dan Rp 187 Miliar.


Selain itu, LPEI juga menyediakan layanan seperti pembiayaan buyer's credit kepada Pemerintah negara Afrika sebagai pemilik proyek maupun badan usaha di negara Afrika, kredit investasi bagi perusahaan Indonesia yang akan melakukan investasi di bidang infrastruktur, kredit modal kerja konstruksi ekspor bagi kontraktor Indonesia untuk membangun infrastruktur di negara Afrika.


(dob/dob) Next Article Eksportir Indonesia Bingung Cari Pembeli? Ini Solusinya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular