5 Tahun Jokowi, Infrastruktur Capai Target Nggak Ya?

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
14 October 2019 18:48
Capaian Infrastruktur Jokowi Bagaimana?
Foto: Tol Layang Jakarta-Cikampek (Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR)
Selanjutnya, terdapat 7 proyek yang dinyatakan mulai beroperasi pada Semester I-2019 di mana 6 proyek mencapai tahap beroperasi dan 1 proyek disesuaikan statusnya berdasarkan kriteria status proyek.

Enam proyek yang mulai beroperasi pada semeter I-2019 ini meliputi 2 proyek jalan tol, proyek MRT, proyek penyelenggaraan perekeretaapian umum, pengembangan pelabuhan dan bandara internasional dengan total nilai investasi mencapai Rp 96 triliun.

Berikut adalah rincian proyek tersebut.

Satu Periode Jokowi, Capaian Infrastruktur Sudah Bagaimana?Sumber : KPPIP
Apabila dilihat sejak tahun 2016- Juni 2019, maka sudah ada sekitar 80 PSN rampung, dan hingga kuartal III-2019 akan ada 89 proyek yang diprediksi akan selesai. Secara lebih rinci, pada 2016 sebanyak 20 proyek selesai. Pada 2017 sebanyak 10 proyek tambahan dinyatakan selesai.

Satu Periode Jokowi, Capaian Infrastruktur Sudah Bagaimana?Sumber : KPPIP

Pembangunan infrastruktur yang getol tersebut ternyata membuat indeks daya saing infrastruktur Indonesia naik. Menurut laporan Global Competitiveness Report 2019 yang dirilis WEF, tahun ini, sub-indeks infrastruktur Tanah Air adalah 67,7. Pada 2018, nilai sub-indeks infrastruktur Indonesia adalah 66,8. Artinya ada peningkatan daya saing sebesar 0,9 poin.

Pembangunan infrastruktur fisik terutama jalan raya telah membuat indeks daya saing Indonesia untuk aspek konektivitas jalan serta kualitas jalan mengalami perbaikan yang cukup signifikan.

Pada 2018 indeks daya saing untuk kualitas jalan berada di angka 48,1 dan naik menjadi 52,6 pada 2019. Di sisi lain, indeks daya saing konektivitas jalan juga melonjak drastis dari 34,6 pada 2018 menjadi 59,8 pada 2019.



Pembangunan infrastruktur memang membuat skor daya saing infrastruktur Indonesia naik walau tipis. Namun secara peringkat malah justru turun.

Dilihat dari tujuan kedua yaitu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pemerataan ekonomi belum bisa disimpulkan tercapai juga toh kontribusi pembangunan infrastruktur belum bisa membawa pertumbuhan ekonomi Indonesia keluar dari batas bawah 5% selama lima tahun terakhir.

Memang dampak ekonomi infrastruktur tidak langsung serta merta dirasakan karena karakteristiknya yang bersifat long term alias jangka panjang. Namun kembali lagi hal yang perlu disorot adalah bagaimana memastikan bahwa infrastruktur yang dibangun sumber-sumber pendanaan yang tidak membebani APBN seperti cita-cita awal Jokowi, tetapi juga bagaimana pembagian risiko dapat terdistribusi secara adil, lebih lanjut lagi dan yang paling penting adalah memastikan bahwa infrastruktur itu dapat dirasakan manfaatnya secara langsung oleh publik.

(TIM RISET CNBC INDONESIA) (twg/twg)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular