Ini Ladang Minyak Tulang Punggung RI, Mau Dilepas Exxon?

Gustidha Budiartie, CNBC Indonesia
14 October 2019 14:32
Exxon dikabarkan sedang mempertimbangkan untuk mendivestasi saham di Blok Cepu, ladang minyak tulang punggung RI
Foto: Blok Cepu, (Detikcom)
Jakarta, CNBC Indonesia- Laporan terbaru dari Wood Mackenzie menyebut Exxonmobil tengah bersiap-siap mendivestasi beberapa aset mereka yang terdapat di Asia Pasifik. Salah satunya adalah Indonesia.

Mengutip WoodMac, setidaknya ada 5 aset yang tengah dipertimbangkan oleh Exxonmobil untuk divestasi bisnisnya. Di antaranya adalah aset Exxonmobil di blok Cepu, Indonesia. Namun hal ini dibantah oleh Vice President Public and Government Affairs Exxon Mobil Indonesia Azi Alam membantah isu tersebut. Ia mengatakan Exxonmobil sudah hadir di Indonesia lebih dari 120 tahun selama ini.



"Kami tetap berkomitmen kepada Indonesia dan terus mencari peluang lain, baik di blok Cepu maupun di seluruh Indonesia, sebagai bagian dari komitmen jangka panjang kami pada Indonesia," ujar Azi, Senin (14/10/2019).

Blok Cepu saat ini merupakan tulang punggung produksi minyak nasional, dengan produksi melewati blok Rokan yang selama puluhan tahun sebelumnya di posisi paling wahid. Saat ini produksi blok Cepu bisa sentuh hingga 225 ribu barel sehari.

Direktur Operasi SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman mengatakan, setelah dilakukan analisis, ternyata terdapat tambahan cadangan minyak untuk Blok Cepu. Dengan adanya penambahan cadangan ini, produksi minyak dari blok yang dioperasikan ExxonMobil ini diperkirakan bisa digenjot dari posisi saat ini 225 ribu bph.

Sampai dengan semester I 2019, SKK Migas mencatat, sampai akhir semester I-2019, realisasi lifting minyak Blok Cepu sebesar 220 ribu bph. Produksi minyak Blok Cepu ini naik dibandingkan realisasi sampai akhir tahun lalu sebesar 209 ribu bph.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pun menyampaikan, angka tersebut lebih tinggi daripada yang ada di proposal pengembangan (PoD) yang disetujui di awal, yakni sebesar 165 ribu bph. Peningkatan produksi Blok Cepu ini juga bukan yang pertama kali.

Djoko Siswanto, yang kala itu masih menjabat sebagai Dirjen Migas pernah mengungkapkan, peningkatan produksi ini terjadi berkat pemasangan fasilitas alat pendingin (cooler) yang dilakukan ExxonMobil selaku operator Blok Cepu.

Fasilitas cooler, imbuh Djoko, paling tidak bisa mempertahankan produksi blok Cepu sesuai Rencana Program dan Anggaran (WP&B) sampai 2020.

ExxonMobil selaku operator pertama kali menemukan lapangan Banyu Urip dengan cadangan mencapai 450 juta barel. Mulai berproduksi pada 2008 dengan kapasitas 20 ribu barel sehari di 2009, dan terus naik sampai sekarang.

Tak hanya itu, pada 2011, ExxonMobil kemudian menemukan cadangan baru di lapangan Kedung Keris dan akan beroperasi penuh pada Kuartal III 2019 dengan proyeksi penambahan produksi sebesar 10 ribu bph.

Pada awal Desember 2018, cadangan Blok Cepu meningkat setelah operator melakukan pembaruan data seismik reprocessing guna meningkatkan gambaran di bawah permukaan tanah. Cadangan Lapangan Banyu Urip mengalami penambahan dari 729 juta barel menjadi 823 juta barel.

Ini Ladang Minyak Tulang Punggung RI, Mau Dilepas Exxon?Foto: infografis/Bye Rokan, Cepu Kini Jadi Blok Tersubur di RI!/Aristya Rahadian Krisabella



(gus/wed) Next Article Kabar Gembira, Ada Temuan Cadangan Baru di Blok Raksasa RI!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular