Daya Saing Melorot ke 50, Gegara SDM RI Payah?

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
11 October 2019 07:20
World Economic Forum (WEF) mengeluarkan daftar peringkat negara paling kompetitif di dunia
Foto: Infografis/Pendidikan/Edward Ricardo
Jakarta, CNBC Indonesia - World Economic Forum (WEF) mengeluarkan daftar peringkat negara paling kompetitif di dunia. Dalam laporan tersebut, Indonesia hanya mampu menempati peringkat ke 50 dari 141 negara atau turun 5 peringkat dari penilaian yang sama di 2018 lalu.

Dari 12 indikator yang diukur, Indonesia hanya mendapat nilai sebesar 64,6 atau -0,3 dibanding 2018.


Peneliti Indef Andry Satrio Nugroho mengatakan, salah satu penyebab turunnya daya saing karena kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia yang masih rendah.

"Di tahun ini turunnya tingkat kompetitif kita problem utamanya bukan regulasi saja yang disederhanakan seperti diagnosis pemerintah tetapi perlu diperhatikan tetapi juga kualitas SDM kita," ujarnya kepada CNBC Indonesia, Jumat (11/10/2019).

Ia menjelaskan, hal ini terlihat dari indikator yang menurun ada di sektor kesehatan, kemampuan tenaga kerja kita (skills) dan kemampuan industri untuk mempekerjakan tenaga kerja tersebut.

"Ini salah satu jawaban juga mengapa investor enggan datang ke Indonesia," kata dia.

Lanjutnya, regulasi juga menjadi hal penting untuk dibuat lebih sederhana, tapi harus dengan perencanaan matang dan jangan asal-asalan.

"Jika disederhanakan secara ugal-ugalan tanpa perencanaan matang, bisa jadi kita terkena imbas dari investasi asing yang akan datang. Semua aspek terutama lingkungan dan manusia semua dilibas demi investasi," jelasnya.

Namun, dari hasil rangking yang keluar Indonesia terlemah terbanyak di indikator SDM. Ini yang harus menjadi fokus pemerintah untuk meningkatkannya.

"Ranking indeks ini membuktikan, persoalan utama kita bukan di regulasi saja tetapi juga di SDM kita. Ini berbahaya karena kita lihat di ASEAN saja Indonesia memiliki tenaga kerja terbesar. Bonus demografi terus diraih hingga 2030. Tetapi nyatanya kemampuan SDM dan daya serap industri terhadap tenaga kerja kita juga lemah," tegasnya.




(sef/sef) Next Article Pak Jokowi Peringkat Indonesia Jeblos ke Posisi 50? Kok Bisa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular