Sampai 16 Januari, Maskapai Ini Batalkan Penerbangan 737 MAX

Jakarta, CNBC Indonesia - American Airlines Group memperpanjang pembatalan penerbangan Boeing 737 MAX hingga 15 Januari. Keputusan tersebut bertentangan dengan rencana Boeing yang berjanji bahwa pesawat tersebut akan terbang lagi sebelum akhir tahun.

Maskapai terbesar AS itu, yang sebelumnya membatalkan sekitar 140 penerbangan dalam sehari hingga 3 Desember, menaikkan perkiraannya bahwa dampak dari penangguhan pada laba sebelum pajak kuartal ketiga, menjadi US$ 140 juta (Rp 1,9 triliun), lebih US$ 15 juta dari perkiraan sebelumnya.

Baca: Boeing Investasikan Jutaan Dolar ke Pariwisata Luar Angkasa?

Pada Juli, American mengatakan laba setahun penuh akan berkurang sekitar US $ 400 juta jika MAX tetap ditangguhkan pada 2 November, dan angka itu kemungkinan akan meningkat dengan efek spillover hingga 2020.

Angka penjualan Boeing pada Selasa juga menunjukkan bahwa pada akhir September mereka hanya mengirim setengah dari jumlah pesawat yang dikirim pada periode yang sama tahun 2018. Regulator masih mengkaji perubahan perangkat lunak yang diusulkan ke pesawat yang ditangguhkan tanpa jadwal pasti untuk kembali terbangnya jet tersebut.

American, yang membatalkan 9.475 penerbangan pada kuartal ketiga, mengatakan akan secara bertahap melanjutkan penerbangan MAX mulai 16 Januari, menambahkan bahwa pembaruan perangkat lunak dapat mengarah pada sertifikasi ulang Federal Aviation Administration (FAA) " sertifikasi ulang pesawat akhir tahun ini dan dimulainya kembali layanan komersial pada Januari 2020. "

FAA mengatakan bahwa pihaknya "mengikuti proses menyeluruh, bukan jadwal yang ditentukan, untuk mengembalikan Boeing 737 Max pada layanan. FAA akan mencabut perintah larangan pesawat jika dianggap aman untuk melakukannya."

Baca: Pilot Maskapai Ini Gugat Boeing, Ada Apa?

(dob/dob) Next Article 2 Tahun Masuk Kandang, Boeing 737 MAX Sudah Bisa Terbang Lagi