Aturan Baru ESDM: Penambang Wajib Cadangkan Dana Eksplorasi!
Annisatul Umah, CNBC Indonesia
08 October 2019 13:54
Jakarta, CNBC Indonesia- Pengusaha tambang silakan bersiap-siap, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral tengah mematangkan aturan untuk menggalakkan kegiatan eksplorasi pertambangan.
Aturan ini bertujuan untuk semakin menggenjot eksplorasi untuk menambah sumber daya dan cadangan mineral.
Direktur Pembinaan dan Pengusahaan Mineral Kementrian ESDM Yunus Saefulhak mengatakan regulasi ini mungkin akan berlaku tahun depan. Regulasi sebelumnya belum mengatur dengan detail skema serta porsi eksplorasi.
"Mungkin ya nanti kita penerapannya tahun depan, perusahaan-perusahaan itu harus digalakkan eksplorasinya. Coverage area yang sudah diberikan sekian hektar, ya harusnya sudah sekian persennya dieksplorasi," ungkapnya di Kementerian ESDM (8/10/2019).
Ia menjelaskan nantinya akan diatur soal budget exploration to revenue ratio (BERR), di mana perusahaan wajib menggunakan sebagain reveneu atau pendapatan yang mereka hasilkan untuk kegiatan eksplorasi. Hanya, belum ditentukan oleh pemerintah berapa prosentasenya.
Ini diatur untuk mendorong ditemukannya cadangan baru dan menaikkan RRS (reserve replacement ratio) atau perbandingan antara mineral yang diproduksi dengan cadangan baru yang ditemukan.
"Jangan revenue terus dikantongin aja, tapi juga dilakukan untuk eksplorasi suapaya menemukan cadangan baru," imbuhnya.
Belum dipastikan bentuk dari regulasi. Bisa saja dalam bentuk Peraturan Menteri (Permen) ESDM atau SK Dirjen. Menurutnya sangat penting untuk menemukan cadangan sehingga umur tambangnya semakin panjang. Dampaknya pada keekonomian, serta pertumbuhan daerah juga semakin panjang.
"Permen atau SK Dirjen saja, nanti tergantung ini ya bagian hukum. Kalau tidak menetapkan begitu ya nanti akan pilih-pilih orang untuk eksplorasi. Di tempat yang bagus-bagus saja," tuturnya.
(gus) Next Article Gencarkan Eksplorasi, RI Ajak Perusahaan Tambang Junior Dunia
Aturan ini bertujuan untuk semakin menggenjot eksplorasi untuk menambah sumber daya dan cadangan mineral.
"Mungkin ya nanti kita penerapannya tahun depan, perusahaan-perusahaan itu harus digalakkan eksplorasinya. Coverage area yang sudah diberikan sekian hektar, ya harusnya sudah sekian persennya dieksplorasi," ungkapnya di Kementerian ESDM (8/10/2019).
Ia menjelaskan nantinya akan diatur soal budget exploration to revenue ratio (BERR), di mana perusahaan wajib menggunakan sebagain reveneu atau pendapatan yang mereka hasilkan untuk kegiatan eksplorasi. Hanya, belum ditentukan oleh pemerintah berapa prosentasenya.
Ini diatur untuk mendorong ditemukannya cadangan baru dan menaikkan RRS (reserve replacement ratio) atau perbandingan antara mineral yang diproduksi dengan cadangan baru yang ditemukan.
"Jangan revenue terus dikantongin aja, tapi juga dilakukan untuk eksplorasi suapaya menemukan cadangan baru," imbuhnya.
Belum dipastikan bentuk dari regulasi. Bisa saja dalam bentuk Peraturan Menteri (Permen) ESDM atau SK Dirjen. Menurutnya sangat penting untuk menemukan cadangan sehingga umur tambangnya semakin panjang. Dampaknya pada keekonomian, serta pertumbuhan daerah juga semakin panjang.
"Permen atau SK Dirjen saja, nanti tergantung ini ya bagian hukum. Kalau tidak menetapkan begitu ya nanti akan pilih-pilih orang untuk eksplorasi. Di tempat yang bagus-bagus saja," tuturnya.
(gus) Next Article Gencarkan Eksplorasi, RI Ajak Perusahaan Tambang Junior Dunia
Most Popular