
Internasional
Bukan Cuma Bank, Tsunami PHK Melanda Karyawan Perusahaan Ini
Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
07 October 2019 17:06

Deutche Bank AG
Deutsche Bank AG saat ini sedang mempertimbangkan rencana pemangkasan 15.000 hingga 20.000 karyawan. Mengutip Reuters, PHK diprediksi akan terjadi hingga satu tahun ke depan di seluruh wilayah bisnis Deutsche Bank.
Pembahasan restrukturisasi ini telah dilakukan sejak Juli, namun belum ada keputusan final yang diambil oleh perusahaan. Bisnis ekuitas merupakan yang paling banyak dipangkas AS.
Bombardier
Perusahaan berbagai macam alat transportasi seperti pesawat, kereta api, dan trem asal Kanada, Bombardier melakukan PHK pada 550 karyawannya. Ini dilakukan seiring langkah penutupan pabrik yang akan dilakukan 4 november nanti.
Volvo
Pembuat mobil asal Swedia Volvo yang dimiliki Geely asal China, berencana memangkas ratusan ribu karyawan pada Mei 2010. Volvo, saat berita ini dibuat memiliki 43.000 tenaga kerja.
"Sebagai perusahaan yang tengah tumbuh, Volvo ingin secara konstan meninjau biaya," kata perusahaan dalam sebuah pernyataan.
General Motor
Pembuat mobil asal Detroit AS General Motor pertama kali mengumumkan PHK karyawan 2018 lalu. Ini lalu dilanjutkan dengan merumahkan 14.000 karyawan di 2019.
Lesunya permintaan mobil membuat laba perusahaan tergerus dan mengakibatkan PHK besar-besaran tenaga kerja. Sekitar 8.100 posisi ahli (white collar) dirumahkan sementara 6.000 pekerja pabrik juga dipangkas.
Masalah di perusahaan ini juga terus bergulir hingga kini. Di Oktober 2019, pemogokan karyawan terus terjadi di mana mereka menuntut pembaruan kontrak dan upah yang layak.
Saham GM turun hingga 10% karena pemogokan ini. GM merupakan perusahaan yang memproduksi mobil merk Chevrolet. (sef/sef)
Deutsche Bank AG saat ini sedang mempertimbangkan rencana pemangkasan 15.000 hingga 20.000 karyawan. Mengutip Reuters, PHK diprediksi akan terjadi hingga satu tahun ke depan di seluruh wilayah bisnis Deutsche Bank.
Pembahasan restrukturisasi ini telah dilakukan sejak Juli, namun belum ada keputusan final yang diambil oleh perusahaan. Bisnis ekuitas merupakan yang paling banyak dipangkas AS.
Perusahaan berbagai macam alat transportasi seperti pesawat, kereta api, dan trem asal Kanada, Bombardier melakukan PHK pada 550 karyawannya. Ini dilakukan seiring langkah penutupan pabrik yang akan dilakukan 4 november nanti.
Volvo
Pembuat mobil asal Swedia Volvo yang dimiliki Geely asal China, berencana memangkas ratusan ribu karyawan pada Mei 2010. Volvo, saat berita ini dibuat memiliki 43.000 tenaga kerja.
"Sebagai perusahaan yang tengah tumbuh, Volvo ingin secara konstan meninjau biaya," kata perusahaan dalam sebuah pernyataan.
General Motor
Pembuat mobil asal Detroit AS General Motor pertama kali mengumumkan PHK karyawan 2018 lalu. Ini lalu dilanjutkan dengan merumahkan 14.000 karyawan di 2019.
Lesunya permintaan mobil membuat laba perusahaan tergerus dan mengakibatkan PHK besar-besaran tenaga kerja. Sekitar 8.100 posisi ahli (white collar) dirumahkan sementara 6.000 pekerja pabrik juga dipangkas.
Masalah di perusahaan ini juga terus bergulir hingga kini. Di Oktober 2019, pemogokan karyawan terus terjadi di mana mereka menuntut pembaruan kontrak dan upah yang layak.
Saham GM turun hingga 10% karena pemogokan ini. GM merupakan perusahaan yang memproduksi mobil merk Chevrolet. (sef/sef)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular