
Yakin Mau #OleOut, MU?
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
07 October 2019 12:57

Sebenarnya nestapa United musim ini adalah puncak dari salah kelola sejak enam tahun terakhir, sejak ditinggalkan oleh manajer legendaris Sir Alex Ferguson. Selepas era Ferguson, United mencoba mencari pengganti dalam diri David Moyes, Louis van Gaal, Mourinho, dan Solskjaer. Semuanya belum bisa menyamai, bahkan mendekati pencapaian Ferguson.
Prestasi terbaik United adalah kala diasuh oleh Mourinho. The Special One membawa United finis di posisi runner-up Liga Primer musim 2017/2018. Plus gelar Piala Liga dan Liga Europa.
Namun pada musim 2018/2019, penampilan United melorot lagi. Pada akhir musim, United berada di peringkat 6 dengan selisih 32 poin dari sang juara, Manchester City. Mourinho dipecat, dan Solskjaer masuk.
Sejak musim 2013/2014, United sudah membelanjakan EUR 1,05 miliar untuk pembelian pemain. Talenta yang datang pun bukan kaleng-kaleng, melainkan kelas dunia macam Angel di Maria, Romelu Lukaku, Henrikh Mkhitaryan, Memphis Depay, Daley Blind, sampai Alexis Sanchez. Dana untuk merekrut mereka juga tidak murah.
Namun apa yang terjadi sekarang? Semua nama-nama besar itu sudah tidak ada di daftar pemain United. Sudah dijual atau dipinjamkan ke klub lain.
Artinya, United sudah keluar uang begitu banyak tetapi hasilnya minim (kalau tidak mau dibilang sia-sia). Akhirnya apa, United hanya punya Marcus Rashford, Daniel James, dan Andreas Pereira di lini depan kala menghadapi Newcastle. Pelapis mereka adalah Mason Greenwood, jebolan akademi yang baru berumur 18 tahun.
Wow. Just wow.
Ke mana uang lebih dari EUR 1 miliar itu? Setelah keluar uang begitu besar, mengapa United sampai tidak punya striker top? Mengapa lini tengah United tadi malam 'hanya' diisi oleh Juan Mata, Scott McTominay, dan Fred?
(BERLANJUT KE HALAMAN 3)
(aji/aji)
Prestasi terbaik United adalah kala diasuh oleh Mourinho. The Special One membawa United finis di posisi runner-up Liga Primer musim 2017/2018. Plus gelar Piala Liga dan Liga Europa.
Namun pada musim 2018/2019, penampilan United melorot lagi. Pada akhir musim, United berada di peringkat 6 dengan selisih 32 poin dari sang juara, Manchester City. Mourinho dipecat, dan Solskjaer masuk.
Sejak musim 2013/2014, United sudah membelanjakan EUR 1,05 miliar untuk pembelian pemain. Talenta yang datang pun bukan kaleng-kaleng, melainkan kelas dunia macam Angel di Maria, Romelu Lukaku, Henrikh Mkhitaryan, Memphis Depay, Daley Blind, sampai Alexis Sanchez. Dana untuk merekrut mereka juga tidak murah.
Namun apa yang terjadi sekarang? Semua nama-nama besar itu sudah tidak ada di daftar pemain United. Sudah dijual atau dipinjamkan ke klub lain.
Artinya, United sudah keluar uang begitu banyak tetapi hasilnya minim (kalau tidak mau dibilang sia-sia). Akhirnya apa, United hanya punya Marcus Rashford, Daniel James, dan Andreas Pereira di lini depan kala menghadapi Newcastle. Pelapis mereka adalah Mason Greenwood, jebolan akademi yang baru berumur 18 tahun.
Wow. Just wow.
Ke mana uang lebih dari EUR 1 miliar itu? Setelah keluar uang begitu besar, mengapa United sampai tidak punya striker top? Mengapa lini tengah United tadi malam 'hanya' diisi oleh Juan Mata, Scott McTominay, dan Fred?
(BERLANJUT KE HALAMAN 3)
(aji/aji)
Next Page
Memecat Solskjaer Bukan Solusi
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular