
Internasional
Semenanjung Korea Panas, Pembicaraan Nuklir AS-Korut Buntu
Sefti Oktarianisa, CNBC Indonesia
07 October 2019 06:58

Jakarta, CNBC Indonesia - Perundingan nuklir Korea Utara (Korut) dengan Amerika Serikat AS di Swedia buntu. Sebelumnya harapan akan kedamaian di Semenanjung Korea meningkat seiring pembicaraan kedua negara.
"Negosiasi tidak memenuhi harapan kami dan sudah putus," kata negosiator Korut Kim Myong Gil berbicara di depan Kedutaan Korea, akhir pekan lalu, dikutip dari CNBC International.
Menurutnya AS sangat tidak fleksibel. Ditegaskan Kim, AS terus mempertahankan sudut pandangnya sendiri.
"Mereka (AS) sangat mengecewakan kami dan mengurangi antusiasme kami untuk bernegosiasi dengan tidak membawa apapun ke meja negosiasi," kata Kim.
Kebuntuan ini dipicu ide denuklirisasi di Korut. Kim mengatakan hal itu sangat tidak mungkin di tengah sejumlah fakta yang mengamcam keselamatan Korut.
Sementara itu, perwakilan AS menilai pernyataan Kim tidak merefleksikan negosiasi yang tengah berjalan. Bahkan ditegaskannya, bakal ada pertemuan lanjutan di Swedia dua pekan lagi.
"AS membawa ide kreatif dan telah membicarakan diskusi yang amat baik dengan perwakilan Korut," kata Juru Bicara AS Morgan Ortagus.
Ia berujar AS tengah menimbang sejumlah inisiatif untuk mempercepat kesepakatan. Ia pun mengatakan petingnya keterlibatan yang intensif antara Pyong Yang dan Washington, untuk mencapai kesepakatan.
"AS dan Korut tidak akan memecahkan warisan perang dan permusuhan 70 tahun di Semenanjung Korea dalam satu hari saja. Ini adalah masalah berat dan butuh komitmen yang kuat dari kedua negara," katanya.
Kementerian Luar Negeri Swedia menolak memberikan detail khusus terkait jadwal negosiasi terbaru. Swedia pun menolak berkomentar apakah Pyong Yang akan tetap hadir dalam negosiasi itu atau tidak.
Pembicaraan damai di Swedia merupakan lanjutan dari hasil pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Presiden Korut Kim Jong Un di Juni lalu, setelah sebelumnya gagal bertemu di Vietnam pada Februari 2019.
Delegasi Korut datang ke Swedia di tengah sanksi perdagangan yang diberikan atas program nuklir negara itu. Sebelumnya, delegasi Korea telah datang ke Swedia sejak Kamis 3 Oktober lalu.
(sef/sef) Next Article Hilang, Kim Jong Un Ternyata Buat Fasilitas Rudal Antarbenua?
"Negosiasi tidak memenuhi harapan kami dan sudah putus," kata negosiator Korut Kim Myong Gil berbicara di depan Kedutaan Korea, akhir pekan lalu, dikutip dari CNBC International.
Menurutnya AS sangat tidak fleksibel. Ditegaskan Kim, AS terus mempertahankan sudut pandangnya sendiri.
Kebuntuan ini dipicu ide denuklirisasi di Korut. Kim mengatakan hal itu sangat tidak mungkin di tengah sejumlah fakta yang mengamcam keselamatan Korut.
Sementara itu, perwakilan AS menilai pernyataan Kim tidak merefleksikan negosiasi yang tengah berjalan. Bahkan ditegaskannya, bakal ada pertemuan lanjutan di Swedia dua pekan lagi.
"AS membawa ide kreatif dan telah membicarakan diskusi yang amat baik dengan perwakilan Korut," kata Juru Bicara AS Morgan Ortagus.
Ia berujar AS tengah menimbang sejumlah inisiatif untuk mempercepat kesepakatan. Ia pun mengatakan petingnya keterlibatan yang intensif antara Pyong Yang dan Washington, untuk mencapai kesepakatan.
"AS dan Korut tidak akan memecahkan warisan perang dan permusuhan 70 tahun di Semenanjung Korea dalam satu hari saja. Ini adalah masalah berat dan butuh komitmen yang kuat dari kedua negara," katanya.
Kementerian Luar Negeri Swedia menolak memberikan detail khusus terkait jadwal negosiasi terbaru. Swedia pun menolak berkomentar apakah Pyong Yang akan tetap hadir dalam negosiasi itu atau tidak.
Pembicaraan damai di Swedia merupakan lanjutan dari hasil pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Presiden Korut Kim Jong Un di Juni lalu, setelah sebelumnya gagal bertemu di Vietnam pada Februari 2019.
Delegasi Korut datang ke Swedia di tengah sanksi perdagangan yang diberikan atas program nuklir negara itu. Sebelumnya, delegasi Korea telah datang ke Swedia sejak Kamis 3 Oktober lalu.
(sef/sef) Next Article Hilang, Kim Jong Un Ternyata Buat Fasilitas Rudal Antarbenua?
Most Popular