Resesi, Semi-Resesi, Sesakit Itukah Ekonomi AS?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
05 October 2019 10:07
Konsumsi Masih Sehat
Ilustrasi Dolar AS (CNBC Indonesia)
Namun, sejatinya AS masih punya harapan untuk menghindari resesi. Sebab, data terbaru menyatakan kondisi ketenagakerjaan AS sangat sehat.

Pada September, US Bureau of Labor Statistics melaporkan penciptaan lapangan kerja non-pertanian pada September adalah 136.000. Lebih rendah ketimbang bulan sebelumnya yaitu 168.000 dan di bawah konsensus pasar yang dihimpun Reuters di 145.000. Angka September juga menjadi yang paling rendah sejak Mei.

Meski begitu, angka pengangguran AS berhasil ditekan menjadi 3,5% dari 3,7% pada Agustus. Angka pengangguran September merupakan yang terbaik sejak Desember 1969 atau hampir setengah abad!

 



Artinya, ada harapan konsumsi AS tetap terjaga bahkan terus meningkat sering semakin sedikitnya jumlah pengangguran. Saat konsumsi terus naik, maka pertumbuhan ekonomi AS bakal terdongkrak karena hampir 70% Produk Domestik Bruto (PDB) datang dari konsumsi.

Pada Agustus, data US Bureau of Economic Analysis menyebutkan pendapatan masyarakat AS naik 0,4% secara month-on-month (MoM). Lebih tinggi ketimbang kenaikan Juli yaitu 0,1%.

Kenaikan 0,4% itu setara dengan US$ 73,5 miliar atau Rp 1.060,56 triliun. Sekitar separuh dari penerimaan negara dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019.


"Kenaikan US$ 73,5 miliar tersebut mencerminkan kenaikan gaji dan tunjangan serta pengurangan beban bunga," sebut laporan US BEA.

Kenaikan pendapatan tentunya dipakai untuk konsumsi. Pada Agustus, US BEA mencatat Personal Consumption Expenditure (PCE) inti naik 1,8% year-on-year (YoY), tertinggi sejak Januari.

PCE inti adalah indikator yang menjadi preferensi The Fed dalam mengukur inflasi. Dalam tiga bulan terakhir, PCE inti AS terus naik.

 

Pendapatan masyarakat naik, konsumsi naik, inflasi terakselerasi. Tiga hal ini menandakan perekonomian AS menggeliat dan punya potensi untuk terus tumbuh. Dalam konsumsi yang sehat terdapat pertumbuhan ekonomi yang kuat.

Oleh karena itu, bisa dilihat bahwa inti dari perekonomian AS yaitu konsumsi masih belum membusuk. Selama inti ekonomi ini tetap terjaga sehat, maka AS punya peluang untuk menghindari resesi.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular