
AS Tidak Fine-fine Saja, Tapi Apakah Sampai Semi-Resesi?
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
04 October 2019 14:34

Jakarta, CNBC Indonesia - Perekonomian Amerika Serikat (AS) memang sedang bermasalah. Serangkaian data memberi konfirmasi bahwa kondisi ekonomi Negeri Adidaya jauh dari kata baik-baik saja.
Data yang mengguncang pasar baru-baru ini adalah aktivitas manufaktur. Pada September, angka Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur AS versi Institute for Supply Management (ISM) adalah 47,8. Turun dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 49,1.
Angka PMI di bawah 50 menunjukkan industriawan tidak melakukan ekspansi. Selain itu, skor 47,8 adalah yang terendah sejak Juni 2009.
Credit Suisse menilai saat ini AS sudah memasuki fase yang disebut semi-resesi. Data manufaktur yang lemah dan data-data lainnya yang mixed membuat ekonomi AS berada di tengah-tengah antara sehat dan sakit.
"Saat investor berdebat apakah AS sudah resesi atau belum, kami meyakini bahwa situasi ini lebih baik disebut semi-resesi. Risiko yang mengarah ke resesi semakin jelas," kata Jonathan Golub, Chief US Equity Strategist di Credit Suisse, seperti diberitakan CNBC International.
Well, semi-resesi ini adalah istilah baru. Agak sulit untuk diperdebatkan karena memang ini barang baru, belum pernah dikemukakan sebelumnya.
Akan tetapi, menggunakan istilah resesi (walau ditambah dengan kata 'semi') memang menarik perhatian. Apakah performa ekonomi Negeri Paman Sam sejelek itu sampai-sampai diberi label resesi (walau ditambah dengan kata 'semi)?
(BERLANJUT KE HALAMAN 2)
Angka PMI di bawah 50 menunjukkan industriawan tidak melakukan ekspansi. Selain itu, skor 47,8 adalah yang terendah sejak Juni 2009.
Credit Suisse menilai saat ini AS sudah memasuki fase yang disebut semi-resesi. Data manufaktur yang lemah dan data-data lainnya yang mixed membuat ekonomi AS berada di tengah-tengah antara sehat dan sakit.
"Saat investor berdebat apakah AS sudah resesi atau belum, kami meyakini bahwa situasi ini lebih baik disebut semi-resesi. Risiko yang mengarah ke resesi semakin jelas," kata Jonathan Golub, Chief US Equity Strategist di Credit Suisse, seperti diberitakan CNBC International.
Well, semi-resesi ini adalah istilah baru. Agak sulit untuk diperdebatkan karena memang ini barang baru, belum pernah dikemukakan sebelumnya.
Akan tetapi, menggunakan istilah resesi (walau ditambah dengan kata 'semi') memang menarik perhatian. Apakah performa ekonomi Negeri Paman Sam sejelek itu sampai-sampai diberi label resesi (walau ditambah dengan kata 'semi)?
(BERLANJUT KE HALAMAN 2)
Pages
Most Popular